REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) akan mengucurkan dana bantuan sebesar 1,6 miliar dolar ke Pakistan. Dana ini menambah aliran bantuan yang beberapa tahun ini melambat terkait hubungan kedua negara yang menurun, kata petugas, Selasa (22/10).
Departemen Luar Negeri AS sudah memberitahu Kongres mengenai rencana pengeluaran dana yang sudah dianggarkan pada tahun-tahun sebelumnya termasuk tahun fiskal 2012. Jumlah bantuan yang besar itu meliputi 1,38 miliar dolar untuk bantuan militer, kata perempuan Juru Bicara Departemen Luar Negeri, Marie Harf. Sisanya sebesar 260,5 juta dolar diperuntukkan sebagai bantuan sipil.
Bantuan sipil itu merupakan bagian dari bantuan keseluruhan yang berjumlah 959,5 juta dolar pada tahun fiskal 2012 yang sudah disampaikan, karena kebanyakan bantuan bagi warga sipil tidak terpengaruh ketika terjadi penurunan hubungan, katanya kepada AFP yang dikutip, Rabu (23/10).
Sejumlah dana yang tertunda itu ditarik mulai tahun 2009, tambahnya. Sementara itu Departemen Luar Negeri juga meminta lagi dana sebesar 1,6 miliar dolar untuk Pakistan pada rencana anggaran 2014 yang sekarang sedang dalam tahap menunggu persetujuan kongres. Dana itu akan dibagi 857 juta sebagai bantuan sipil dan 305 juta dolar untuk bantuan keamanan.
Kabar tersebut dikemukakan ketika Perdana Menteri Pakistan yang baru, Nawaz Sharif, sedang berada di AS, lawatan oleh pejabat tertinggi Pakistan yang bertama setelah beberapa tahun.
Sharif, yang merebut kembali kekuasaan di Islamabad pada Mei, dijadwalkan bertemu dengan Presiden AS Barack Obama pada Rabu di Gedung Putih, ketika hubungan kedua negara menjadi hangat kembali, setelah beberapa tahun tegang.
Hubungan menurun sampai titik terendah pada 2011 ketika AS melakukan penyerbuan yang menewaskan pimpinan Alqaidah, Usamah Bin Ladin di tempat persembunyiannya di Pakistan dan kemudian serangan udara oleh AS yang menewaskan 24 tentara Pakistan.