Ahad 27 Oct 2013 13:03 WIB

Pemberontak Rebut Pos Perbatasan Suriah-Irak

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Fernan Rahadi
Serangan bom/ilustrasi
Foto: Antara
Serangan bom/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Kelompok pemberontak Kurdi merebut pos perbatasan Suriah di perbatasan dengan Irak Sabtu (26/10) pagi waktu setempat setelah tiga hari bentrokan dengan kelompok terkait Alqaidah. Kelompok tersebut telah mengambil alih perbatasan sejak Maret.

Kelompok bersenjata Kurdi, YPG, mengatakan kepada Reuters pertempuran telah berlangsung berhari-hari. Seorang pejabat senior keamanan di perbatasan Irak mengatakan ia bisa mendengar suara tembakan, mortir, dan bom.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan pos Yarubiya dan sekitarnya di timur laut diambil dari Irak dan kelompok pemberontak Levant yang sebelumnya berhasil mengambilnya dari tentara. Etnis Kurdi di Suriah memiliki peran yang kompleks dalam hampir tiga tahun konflik  yang dimulai ketika Presiden Bashar Al Assad menumpas pemberontakan pro-demokrasi.

Juru bicara YPG Kurdi Redur Xelil mengatakan daerah-daerah Kurdi diblokade oleh militan di satu sisi, pasukan Turki di sisi lain dan perbatasan ditutup oleh Kurdi Irak. Namun, dia mengatakan terlalu dini untuk berbicara tentang menggunakan perbatasan.

Utusan perdamaian internasional Lakhdar Brahimi mengatakan pembicaraan damai di Jenewa bulan depan harus dihadiri oleh Iran. Iran sangat mendukung Assad yang merupakan Alawit. Sedangkan Arab Saudi, negara Arab Teluk lainnya dan Amerika Serikat mendukung para gerilyawan. "Kami percaya partisipasi Iran dalam konferensi Jenewa sangat diperlukan," ujar Brahimi.

Perang Suriah telah menyebabkan dua juta orang mengungsi ke negara tetangga. Kondisi itu diperburuk dengan adanya perpecahan sektarian.

Sedikitnya 10 orang tewas dalam pertempuran jalanan antara militan Sunni dan Alawit di kota Tripoli pada Jumat dan Sabtu. Di Suriah, 40 orang tewas ketika sebuah bom mobil meledak di luar sebuah masjid di Wadi Barada di provinsi Damaskus, Jumat. Kantor berita pemerintah SANA mengatakan banyak gerilyawan tewas dalam ledakan. Dua pintu masuk masjid runtuh ketika serangan bom saat shalat Jumat masih berlangsung.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement