REPUBLIKA.CO.ID, HELSINKI -- Maskapai penerbangan nasional Finlandia, Finnair, kemungkinan dijual karena terus mengalami kerugian. Hal itu karena wilayah udara Rusia yang ditutup untuk mereka. Hal itu berdasarkan laporan Avia News dengan mengacu pada media lokal.
Menurut pers Finlandia, Finnair berada dalam situasi yang sulit: karena wilayah udara Rusia yang ditutup, maskapai tersebut kehilangan rute transit ke Asia. Adapun upaya memperbarui armada yang sudah tua membutuhkan dana yang tidak dimiliki perusahaan.
Eadaily dikutip pada Ahad (1/6/2025) melaporkan, model bisnis Finnair dibangun dengan menawarkan koneksi cepat antara Eropa dan Asia melalui Rusia. Tetapi sekarang keuntungan itu telah hilang, kata para ahli.
Pesawat jarak jauh tidak digunakan, dan usia armada berbadan sempit sudah 20 tahun atau lebih, membuat maskapai dalam kesulitan. Finnair tidak memiliki sumber daya untuk memperluas atau meningkatkan armadanya. Jika tidak ada solusi yang ditemukan, pengurangannya tidak dapat dihindari. Pada saat yang sama, utang maskapai mencapai empat kali lipat nilainya, dan kerugian dari pemogokan staf baru-baru ini diperkirakan lebih dari 40 juta euro.
"Karena pembukaan wilayah udara Rusia untuk maskapai penerbangan Eropa tidak diharapkan dalam waktu dekat, Finnair harus mulai menyusut secara signifikan," tulis Avia News. Pemilik saham pengendali adalah negara, dan ia harus memilih antara dukungan finansial berskala besar atau pengurangan saham.
Pemerintah Finlandia, pada prinsipnya, dapat menggelontorkan dana tambahan ke maskapai penerbangan tersebut. Sayangnya, hal itu tidak mungkin dilakukan mengingat pada saat bersama mereka memilih meningkat anggaran pertahanan.