Jumat 01 Nov 2013 20:19 WIB

Indonesia Berhasil Tekan Angka Kematian Anak

Red:
Anak
Anak

CANBERRA -- Laporan terbaru Save The Children mengungkapkan Indonesia menjadi negara yang paling berhasil mengurangi angka kematian anak dari negara lain di kawasan Asia Pasifik.

[removed]// [removed]

CEO Save The Children Australia, Paul Ronalds, kepada program Asia Pasific Radio Australia menyebutkan capaian yang dilakukan Indonesia merupakan hal yang luar biasa.

Angka kematian anak di Indonesia berkurang sebesar 40 persen selama dekade terakhir.

Audio: Indonesia leads Asia-Pacific in reducing child mortality (ABC News)

Menurut Ronalds pertumbuhan ekonomi dan komitmen pemerintah Indonesia menunjukan kemajuan.

“Apa yang Indonesia lakukan dan dibaliknya adalah karena pertumbuhan ekonomi,” jelas Ronalds.

Indonesia memiliki rencana nasional disebut sangat fokus.

“Hal ini terdapat dalam pelayanan kesehatan nasional dan naiknya tumbuh anggaran kesehatan,” tuturnya lagi.

Namun demikian kata Ronalds masih banyak yang harus dilakukan dibalik percaya diri dan pencapaian Indonesia.

Hal terpenting yang mesti dilanjutkan kata Ronalds adalah  fokus di wilayah pedesaan dan kawasan kumuh yang sangat konstekstual dengan Indonesia.

“Ada kebutuhan yang mesti dilanjutkan dan fokus terhadap anak perempuan, memastikan anak perempuan memperoleh akses yang sama dari pelayanan kesehatan seperti yang dirasakan anak lelaki,” ungkap Ronalds.

Selain Indonesia, perencanaan pelayanan kesehatan cina juga membuat terobosan signifikan.

Cina juga termasuk salah satu negara yang sudah berhasil menekan kematian anak di bawah dua persen.

Dia menegaskan kalau keberhasilan kedua negara ini semestinya bisa dicontoh negara lainnya di Pasifik.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement