Sabtu 02 Nov 2013 21:39 WIB

Berpidato Terlalu Panjang, Diplomat PBB Usulkan Matikan Mikrofon

Pemimpin Libya Muammar Qadafi saat berpidato di televisi pemerintah
Pemimpin Libya Muammar Qadafi saat berpidato di televisi pemerintah

REPUBLIKA.CO.ID,NEW YORK -- Cape dengarkan pejabat pidato panjang lebar? Nah Diplomat Inggris untuk PBB punya saran dan taktik baru untuk menghentikan obrolan bertele-tele di pertemuan PBB: Dengan mematikan mikrofon diplomat yang berbicara terlalu lama.

Dalam kunjungannya bersama Dewan Keamanan PBB ke Dewan Keamanan dan Perdamaian Uni Afrika di ibu kota Ethiopia, Mark Lyall Grant terkesan dengan prosedur yang berlaku di sana. "Saya mendukung implementasi praktik Dewan Keamanan dan Perdamaian Uni Afrika yang mematikan mikrofon pembicara yang berbicara melebihi waktu yang diatur," kata Lyall Grant kepada Dewan Keamanan, seperti yang dilansir Reuters.

Pembicara di pertemuan PBB bisa dibatasi oleh ketua sidang dengan menggunakan ketukan palu, tapi praktik itu jarang terjadi.

Saat Inggris menjadi presiden Dewan Keamanan pada Juni, Lyall Grant pernah memotong beberapa pembicara, yang kemudian mengajukan keluhan resmi. "Sangat memungkinkan menjaga intervensi pendek tanpa membatasi kemampuan perwakilan negara menyampaikan secara penuh pandangan mereka," katanya.

Mendiang pemimpin Libya Muammar Gaddafi berbicara di Majelis Umum PBB pada 2009 selama 1 jam 35 menit, sementara Fidel Castro dari Kuba menghabiskan empat jam di podium PBB mengecam imperialisme Amerika Serikat pada 1960.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement