REPUBLIKA.CO.ID, LUBUK SIKAPING, SUMBAR -- Pemerintah Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, mendukung Gerakan Maghrib Mengaji dalam meningkatkan sektor keagamaan bagi masyarakat di daerah tersebut.
Kepala bagian Kesejahteraan Masyarakat (Kesra) Setda Pasaman, Teddy Martha di Lubuk Sikaping, Ahad, mengatakan bahwa gerakan tersebut dinilai mampu memberikan efek positif dalam meningkatkan keimanan dan ketaqwaan masyarakat.
"Sesuai dengan keinginan bupati yang menyatakan sektor keagamaan mesti mendapat tempat di samping bidang kesehatan, pendidikan dan lainnya yang juga perlu ditingkatkan," ujarnya.
Dalam mendukung sektor keagamaan, dia menyebutkan, pemkab setempat pada tahun ini sudah menganggarkan dana Rp 12 miliar dari APBD Pasaman. Diantaranya juga dialokasikan untuk bantuan para guru pada lebih 1.200 MDA,TPA, TPQ, TPSQ yang ada di Kabupaten Pasaman.
Di samping itu, pemkab juga memberikan bantuan untuk peningkatan kesejahteraan bagi para gharim di masjid dan mushala di 12 Kecamatan di Pasaman.
Melalui bantuan itu jelas menjadi salah satu bentuk keseriusan Pemkab Pasaman dalam sektor keagamaan, yang salah satunya peningkatan kemampuan anak-anak dalam mempelajari Al Quran dan teraplikasi dalam gerakan maghrib mengaji.
Lebih jauh Teddy mengatakan, melalui upaya ini, Pasaman juga dilirik oleh pemerintah provinsi sebagai salah satu daerah yang cukup mendukung terhadap Gerakan Maghrib Mengaji ini.
Bahkan, tim dari provinsi juga langsung melakukan evaluasi dengan mengunjungi salah satu desa binaan Gerakan Maghrib Mengaji di Jorong Padang Sarai, Aia Manggih, Lubuk Sikaping Pasaman.
"Kita terus berupaya untuk memberikan berbagai perhatian pada sektor ini selagi bisa membawa efek yang bagus buat masyarakat," ujarnya.