Jumat 08 Nov 2013 16:43 WIB

Singapura Bahas Jilbab Bagi Perawat

Rep: Rosita Budi Suryaningsih/ Red: Dewi Mardiani
Muslim Singapura
Foto: humasbatam.com
Muslim Singapura

REPUBLIKA.CO.ID, Singapura -- Jumlah muslimah yang bekerja di Singapura lumayan besar. Mereka pun punya mimpi agar bisa dizinkan memakai jilbab ketika mereka sedang bekerja, memberikan pelayanan pada masyarakat.

Jika di Indonesia sedang diperjuangkan izin memakai jilbab bagi para polisi wanita, Singapura kini sedang memperjuangkan izin memakai jilbab bagi para perawat.

Untuk itu, Partai Buruh Singapura (WP) terus menggempur para politisi setempat, untuk meninjau kembali masalah pelarangan jilbab bagi perempuan bekerja di depan umum. WP berencana untuk menggelar dialog untuk membahas jilbab bagi para perempuan pekerja, yang punya seragam resmi, seperti perawat.

Salah satu anggota parlemen, Muhammad Faisal Abdul Manap, mengatakan masalah ini akan mencapai titik terang nantinya jika telah dilakukan dialog publik. “Dialog ini akan melibatkan masyarakat muslim, elemen masyarakat yang lain, serta pemerintah demokratis yang dipilih oleh suara rakyat,” ujarnya, dilansir dari Onislam, Jumat (8/11).

Ia berharap, diskusi tersebut nantinya bisa dilakukan dengan pikiran yang terbuka. “Termasuk mendengarkan masukan dari pimpinan profesi yang mewajibkan seragam dan apakah dimungkinkan profesi tersebut mengenakan jilbab, namun tetap bisa melakukan pelayanan darurat seperti biasanya,” katanya.

Pembahasan untuk menghapus larangan memakai jilbab ini sebenarnya telah mencuat beberapa bulan yang lalu. Tepatnya September lalu, ketika salah seorang dosen politeknik kesehatan mempertanyakan, mengapa seorang perawat dilarang memakai jilbab.

Isu ini terus berkembang dan membuat elemen masyarakat yang lain pun ikut unjuk suara. Dengan dibuatnya sebuah dialog publik ini, diharapkan akan muncul banyak pendapat dengan alasan yang logis, mengapa perempuan yang berseragam perlu dijinkan memakai jilbab. “Ini adalah sebuah awal untuk membuat diskusi yang positif demi kemajuan bersama,” katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement