Ahad 10 Nov 2013 10:00 WIB
Hari Pahlawan

Indonesia Kekurangan Pemimpin yang Adil

Bendera Indonesia
Bendera Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Putra kandung Pahlawan Nasional Bung Tomo, Bambang Sulistomo, menegaskan bahwa saat ini Indonesia membutuhkan pemimpin yang berani menegakkan keadilan di semua bidang atau sektor demi terwujudnya bangsa bermartabat.

"Pemimpin yang adil sangat sulit saat ini. Adil kali ini konteksnya untuk semua bidang, baik pendidikan, politik, hukum dan keamanan, kesejahteraan masyarakat dan sektor lainnya," ujarnya saat menjadi narasumber pada Dialog Kebangsaan dan Demokrasi yang digelar Pusat Kajian Komunikasi (Puskakom) Surabaya di Universitas Wijaya Putra Surabaya, Ahad (10/11).

Menurut dia, keadilan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan berbangsa saat ini. Apalagi masalah keadilan yang paling banyak disebut dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Siapa yang berani menegakkan amanat tersebut, lanjut Bambang, itulah yang dicari untuk memimpin Tanah Air ke depan.

Hanya saja, ia mengaku tidak menyebut nama dalam mencari sosok pemimpin yang benar-benar menegakkan keadilan di semua bidang. Pihaknya optimistis akan muncul tokoh yang diinginkan rakyat dan mencintai lebih dari 220 juta masyarakat Indonesia."Semua tergantung rakyat, siapa pemimpinnya kelak. Saya tidak menyebut siapa nama yang layak, akan tetapi saya yakin ada yang mampu membuat negeri ini menjadi berkembang dan lebih baik," kata dia.

Bambang menyatakan, bangsa ini membutuhkan keadilan di semua lini, sebab saat ini keadilan dinilainya kurang dan masih dalam tahap memprihatinkan.Ia mencontohkan ketidakadilan di bidang hukum yang membuat masyarakat resah, yakni lembaga peradilan tertinggi, Mahkamah Konstitusi (MK) bisa tersandung kasus korupsi.

"Apalagi melibatkan seorang ketua lembaga tersebut. Inikan sangat memprihatinkan dan harus segera dicari formula bagaimana mencari pemimpin yang benar-benar adil di segala bidang. Di mana letak keadilan hukum kalau aparatnya terlibat korupsi," katanya.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement