REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Sumber-sumber Palestina mengungkapkan bahwa Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas, telah menyampaikan kepada Raja Arab Saudi, Abdullah bin Abdul Aziz, bahwa pemerintahan Gerakan Perlawanan Islam Hamas di Jalur Gaza telah berakhir pada 11 November ini.
Tanggal tersebut bertepatan dengan seruan gerakan “Pemberontakan Gaza” untuk melakukan aksi massa melawan pemerintah Hamas di Jalur Gaza.
Sumber Palestina dan Arab Saudi kepada kantor berita Arab Quds Press, Selasa (12/11), mengatakan bahwa Abbas dalam kunjungan baru-baru ini ke Riyadh bertemu dengan raja Arab Saudi di Makkah.
''Keduanya melakukan pertemuan membahas perkembangan isu Palestina (proses perdamaian dan masalah rekonsiliasi) dan situasi kawasan,'' sebut laporan PIP.
Sumber-sumber ini menegaskan raja Arab Saudi menyampaikan pertanyaan kepada Abbas seputar rekonsiliasi Palestina. Abbas menjawab,“Rekonsiliasi yang Anda bicarakan ini tak perlu dibahas. Karena Hamas akan berakhir pada 11 November.”
Ucapan Abbas tersebut merujuk kepada rencana yang dia siapkan melalui gerakan 'Pemberontakan Gaza' yang muncul di lapangan setelah munculnya “Pemberontakan Mesir” yang melakukan demo melawan Presiden Mesir, Muhammad Mursi, dan mendapatkan bantuan militer.
Gerakan 'Pemberontakan Gaza' sebelumnya telah menyerukan kepada warga Palestina di Jalur Gaza untuk turun jalan pada Senin (11/11) untuk melakukan aksi massa melawan pemerintahan gerakan Hamas di Gaza.
Namun, apa yang terjadi adalah tidak terjadi apa-apa pada hari tersebut. Tidak ada yang menyambut seruan untuk ikut aksi 'Pemberontakan Gaza' tersebut.