REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Warga lereng Gunung Merapi di Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, kembali beraktivitas seperti biasa pascagempa dan semburan asap dari gunung itu, Senin pagi.
"Saat ini warga sudah beraktivitas kembali seperti biasa. Sebenarnya hembusan tadi pagi tidak terlalu berpengaruh terhadap warga di Desa Kepuharjo, karena saat ini warga sudah relokasi di daerah yang relatif lebih aman," kata Kepala Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Heri Suprapto.
Menurut dia, memang warga juga merasakan gempa dan kemudian disusul mendengar suara gemuruh dari puncak Gunung Merapi.
"Warga di Kepuharjo memang ada yang keluar rumah, namun tidak sampai menimbulkan kepanikan apalagi sampai mengungsi. Hujan abu juga tidak sampai ke sini, arahnya ke timur," katanya.
Ia mengatakan, saat ini warga Desa Kepuharjo sudah tinggal pada jarak aman dengan Gunung Merapi pascaerupsi besar 2010.
"Sekarang pemukiman warga terdekat dengan Merapi jaraknya sekitar delapan kilometer," katanya.
Heri mengatakan, hanya saja jika nanti terjadi peningkatan aktivitas Gunung Merapi ke level yang lebih tinggi seperti "siaga" dan "awas" warga siap untuk mengungsi.
"Jika aktivitas Merapi meningkat dan berpotensi terjadi erupsi, warga siap mengungsi. Karena jika erupsi ada kemungkinan luncuran awan panas sampai sejauh di atas tujuh kilometer," katanya.
Ia mengatakan, warga tetap akan mematuhi peringata-peringatan dari pihak berwenang jika terjadi peningkatan aktivitas, terutama jika perkembangannya dinilai sudah membahayakan keselamatan warga.
"Hanya saja saat ini jalur evakuasi rusak parah, di Kepuharjo kerusakan mencapai sepanjang delapan kilometer," katanya.
Gunung Merapi di perbatasan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa
Yogyakarta dan Jawa Tengah, Senin menyemburkan asap tebal sejauh dua kilometer sekitar pukul 04.50 hingga 06.00 WIB.
Hembusan disertai suara gemuruh. ini dipicu gempa tektonik lokal di bawah tubuh Gunung Merapi.
Sebelumnya tidak ada peningkatan aktivitas Gunung Merapi.
Letusan hari ini lebih besar daripada letusan pada 22 Juli 2013, namun saat ini status masih normal aktif (level I). Saat ini aktivitas gunung pulih kembali. Sedang dilakukan evaluasi di BBPTKG Yogyakarta.
sumber : Antara