REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembiayaan kendaraan bermotor dinilai hampir mencapai titik jenuh. Perusahaan pembiayaan harus mampu mengoptimalkan lini bisnis yang ada, termasuk memanfaatkan potensi bisnis yang belum tergarap secara optimal.
Deputi Komisioner Pengawas Industri Keuangan Non Bank Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dumoli F Pardede, mengatakan perusahaan pembiayaan masih belum mampu mengoptimalkan lini bisnis yang ada. "Pada titik tertentu nanti akan ada kejenuhan di pembiayaan, karena over konsentrasi konsumen kendaraan bermotor," ujar Dumoli yang ditemui pada Talk Show yang digelar Infobank, dengan tema 'Proyeksi Perbankan dan Multifinance 2014', Selasa (19/11).
Dumoli mengatakan kejenuhan bukan terjadi karena perusahaan tidak sanggup membiayai, tetapi karena perubahan demografi. "Kemacetan membuat sebuah perubahan kebutuhan terhadap kendaraan," ujar Dumoli.
Sementara itu, pertumbuhan multifinance tahun depan akan menyesuaikan dengan pertumbuhan ekonomi nasional. Dumoli mengatakan perusahaan pembiayaan memiliki peluang bisnis di tahun politik. Di tahun politik, permintaan diperkirakan meningkat. "Dengan sendirinya kebutuhan atas fasilitas yang berkaitan dengan poltik akan besar. Maka, saya melihat akan adanya peluang baru dari pemilu itu sendiri," ujar Dumoli.