Ahad 24 Nov 2013 11:21 WIB

Pemprov Jatim Sayangkan Maraknya Travel Umrah Tak Resmi

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Hazliansyah
Jamaah umrah (ilustrasi).
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Jamaah umrah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur menyayangkan maraknya biro perjalanan haji atau umrah yang tidak resmi.

Sekretaris Daerah Provinsi Jatim Rasiyo saat membuka pameran haji dan umrah Nurani 2013 di Atrium City of Tomorrow (CITO) Surabaya, Jatim, mengatakan, pameran ini merupakan penyelenggaraan tahun ke-10.

“Kegiatan ini patut untuk diapresiasi karena dapat menjadi sarana informasi dan sosialisasi bagi masyarakat Jatim mengenai perjalanan ibadah haji dan umrah,” kata dia. Apalagi, kata Rasiyo, setiap tahunnya semakin banyak masyarakat yang menginginkan untuk beribadah haji atau umrah.

Namun dia menyayangkan semakin banyak masyarakat yang tertarik untuk beribadah haji atau umrah, ternyata diikuti dengan maraknya travel-travel yang tidak resmi. Padahal travel itu telah merugikan masyarakat.

"Travel yang tidak resmi atau tidak memiliki izin ini ketika ada masalah tidak mampu bertanggung jawab kepada peserta travel yang telah mendaftar," ujarnya.

Untuk itu ia berharap agar travel resmi seperti yang ada di pameran tersebut harus mampu memberikan pengetahuan dan informasi mengenai pelaksanaan serta perjalanan ibadah haji dan umrah. Kepada masyarakat, ia juga berpesan agar tidak mudah terkecoh dengan travel-travel yang tidak memiliki izin. Sehingga diharapkan masyarakat tidak lagi dirugikan.

Lebih lanjut dia mengatakan, penyelenggara ibadah haji dan umrah harus dapat bekerja secara profesional.

“Pendaftar atau masyarakat harus dibimbing, diberi petunjuk sebelum dan saat berada di tempat ibadah, diberikan kepercayaan tinggi, penyelenggaraan yang baik,” tuturnya.

Travel atau biro perjalanan yang mengikuti pameran ini sebanyak 34 travel seperti Maburo, Persada Indonesia, Safira, Cakra Mandiri, dan sebagainya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement