Senin 25 Nov 2013 15:36 WIB

Djoko Santoso: Jadi Pimpinan Harus Menderita

Djoko Santoso
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Djoko Santoso

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Mantan Panglima TNI, Jendral Purnawirawan Djoko Santoso, mengatakan bahwa menjadi pemimpin harus menderita karena tujuan memimpin bukanlah untuk mendapatkan fasilitas.

"Dalam Islam memimpin bukan bertujuan untuk mendapatkan fasilitas melainkan mendapatkan penderitaan. Semakin tinggi tingkat pimpinan semakin menderitalah pemimpin itu," kata Djoko Santoso yang saat ini sedang berkunjung ke Kerajaan Siak Riau, Senin (25/11).

Logikanya, menurut dia, semakin banyak yang dipimpin tentu semakin banyak pula yang diharapkan. Untuk mewujudkannya tentu seorang pemimpin harus bekerja keras. Djoko Santoso sendiri mengakui bahwa saat ini dia juga mencalonkan diri sebagai Presiden. Pencalonan itu baginya merupakan panggilan tugas dan utang sejarah.

Ia merupakan tokoh dengan latar belakang militer yang pernah menduduki jabatan strategis di tubuh TNI. Ia pernah menjadi Pangdam Pattimura, Pangdam Jaya, Wakasad RI, Kasad RI, dan terakhir Panglima TNI 2007-2010. Dia adalah tokoh sentral yang meredakan konflik SARA yang terjadi di Maluku. Saat itu ia adalah Pangdam Pattimura.

Saat semua orang merasa konflik tersebut tak bisa diselesaikan, ia mampu menyelesaikannya hanya dalam waktu enam bulan. Karena setelah pensiun dari TNI, ia menganggap masih ada yang harus dilakukannya sebagi anak bangsa untuk melunasi utang sejarah pengabdiannya pada Indonesia.

Saat ini ia sedang berkeliling di 20 Provinsi Indonesia untuk melantik Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Gerakan Indonesia ASA. Kemarin (24/11) ia baru saja melantik DPW Gerakan Indonesia ASA Riau yang menjadi Provinsi Ke-sembilan dilantik. Setelah melantik saat ini ia menyempatkan diri untuk berkunjung ke Kerajaan Siak.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement