Selasa 26 Nov 2013 22:00 WIB

Ini 10 Langkah Jangka Pendek Antisipasi Banjir Jakarta

   Banjir melanda kawasan rumah padat penduduk di jalan H. Rohimin, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Rabu (13/11).   (Republika/Yasin Habibi)
Banjir melanda kawasan rumah padat penduduk di jalan H. Rohimin, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Rabu (13/11). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Pekerjaan Umum DKI tengah mempersiapkan sepuluh langkah antisipasi banjir di ibukota untuk jangka pendek.

"Memang membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menyelesaikan masalah banjir di Jakarta. Tetapi, kita tetap menyiapkan langkah antisipasi jangka pendek," kata Kepala Dinas PU DKI, Manggas Rudy Siahaan, di Jakarta, Selasa.

Manggas mengatakan langkah pertama yakni membentuk satuan petugas (satgas) banjir di 42 kecamatan dan suku dinas (sudin). Kedua, membentuk Satgas Jalan Rusak di 42 kecamatan dan sudin.

"Satgas ini akan bertindak cepat memperbaiki jalan-jalan yang rusak akibat genangan air atau banjir. Jalan rusak harus diperbaiki dengan cepat. Kalau tidak, maka jalan tersebut akan membahayakan keselamatan pengendara," ujar Manggas.

Langkah ketiga, katanya, adalah menangani 200 titik genangan yang tersebar di wilayah ibukota. Keempat, melakukan pengerukan terhadap 160 saluran penghubung dari total keseluruhan 884 saluran yang ada di Jakarta.

Kelima, pihaknya akan melakukan pengerukan 18 submakro. Keenam yaiut mengeruk 12 waduk yang tersebar di wilayah DKI. Ketujuh adalah melakukan refungsi kali di 80 lokasi. Kedelapan, memperbaiki 73 pompa air pengendali banjir.

Langkah kesembilan yaitu melakukan perbaikan terhadap 62 pintu air. Terakhir, memasang kamera pengawas atau Closed Camera Television (CCTV) di 130 stasiun pompa.

"Pemasangan CCTV tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan sistem peringatan dini atau 'early warning system' kepada seluruh masyarakat agar dapat melakukan berbagai persiapan sebelum menghadapi banjir," tutur Manggas.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement