Kamis 28 Nov 2013 17:00 WIB

Laut Australia Terkontaminasi Plastik

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID -- Tiap kilometer persegi permukaan air laut Australia terkontaminasi sekitar 4.000 serpihan plastik. Pernyataan itu dikemukakan Seorang akademisi yang tengah meneliti polusi air di Australia.

Julia Reisser dari University of Western Australia, Australia Barat, menyerukan agar masyarakat mengurangi penggunaan produk-produk plastik sekali pakai agar mengurangi polusi laut. “Matahari dan suhu panas melemahkan plastik, dan plastik terurai seiring waktu,” jelasnya.

“Jadi misalnya sebuah botol plastik yang dibuang di pantai hanyut ke laut, dan seiring waktu terurai menjadi partikel-partikel kecil.”

Plastik akan menyerap polutan, dan juga membahayakan kehidupan laut  serta manusia yang memakan hasil laut.

“Saat di laut, [plastik] berperilaku seperti spons terhadap polutan minyak, seperti pupuk. Jadi, polutan minyak apapun yang mengapung bersama plastik akan tertarik pada permukaan plastik, dan kemudian plastik tersebut mengandung berbagai polutan,” jelas Reisser,

“Saat dimakan hewan, [polutan] bisa dilepaskan dan meracuni hewan tersebut, bukan hanya terhadap hewan yang memakan plastik tapi juga yang memakan si hewan, jadi, masalah ini bisa sampai ke kita, saat kita memakan hasil laut.”

Menurut Reisser, sebagian besar polusi adalah dalam bentuk botol dan cangkir plastik.

“Solusinya tak mudah, dan bisa melibatkan lebih dari satu cara, tapi saya masih percaya bahwa satu poin penting adalah dengan mengurangi produksi sampah plastik kita, dan salah satu cara paling mudah adalah dengan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai,” jelasnya,

“Kita perlu mengurangi sampah plastic dan tingkat racun, mengatur pembuangan plastik di darat di tingkat internasional, dan lebih ketat menerapkan hukum yang melarang pembuangan plastik di laut.”

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement