Jumat 29 Nov 2013 17:20 WIB

Satu Remaja Tewas dan 17 Lainnya Terbakar Saat Busnya Dilempar Molotov

Korban tewas (ilustrasi)
Foto: www.123rf.com
Korban tewas (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Seorang remaja tewas dan 17 orang menderita luka bakar setelah diduga seorang pendukung oposisi Bangladesh melemparkan bom bensin ke dalam bus yang penuh sesak, Kamis, di tengah meningkatnya protes-protes terhadap pemilu yang dijadwalkan Januari.

''Para penumpang melompat dari jendela dan beberapa dilalap api saat bus berbelok dari jalan dan menabrak sebuah tiang listrik di ibu kota Bangladesh Dhaka,'' kata polisi.

"Saya membawa empat penumpang di becak saya. Pakaian mereka, kulit dan bagian dari kepala mereka terbakar," kata sopir becak, Fara Ali, kepada AFP di lokasi serangan. "Itu seperti sebuah adegan yang mengerikan."

Asisten komisaris polisi Shibly Noman mengatakan sedikitnya 17 penumpang dan sopir bus dirawat di Rumah Sakit Dhaka Medical College dengan derajat luka bakar yang berbeda.

"Kami belum menangkap siapa pun sehubungan dengan serangan bom itu. Tetapi, kita menduga ini adalah tindakan para pendukung oposisi," katanya.

Penumpang Sushmita Sen terbakar kedua tangannya. "Saya melihat api di dalam bus dan kemudian saya pingsan. Saya bangun dan menemukan diri saya dan ibu saya di tempat tidur rumah sakit," katanya.

Samanto Lal Sen, kepala unit luka bakar rumah sakit itu, mengatakan salah satu penumpang --seorang anak 19 tahun-- meninggal akibat luka-lukanya pada Kamis malam.

"Setidaknya sembilan penumpang lainnya sekitar 40 persen dari tubuh mereka terbakar. Kondisi mereka sangat serius," katanya kepada AFP dan menambahkan unit kewalahan dengan banyaknya korban serangan itu.

Salah seorang saksi mata, Anwar Hossain, mengatakan kepada surat kabar Daily Star bahwa ia melihat dua orang mengendarai sepeda motor di dekat bus itu. Salah satunya duduk di belakang sambil menyulut botol berisi bensin dan melemparkan melalui pintu bus.

sumber : Antara/AFP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement