REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi III DPR, Pieter C Zulkifli menilai, ada fenomena ketidakberdayaan polisi saat berhadapan dengan orang kaya. Akibatnya penegakan hukum hanya berlaku pada orang yang tak berduit dan miskin. 

"Penindakan hukum yang dilakukan Polri jangan tajam saat berhadapan dengan orang miskin tapi tumpul saat berhadapan dengan orang-orang yang memiliki uang," kata Pieter di Jakarta, Sabtu (30/11).

Fenomena lain yang terjadi di Polri adalah tradisi menjilat untuk mendapatkan jabatan. Padahal, semestinya hal itu tidak dilakukan oleh anggota Polri. 

"Dalam konteks universal, masih banyak polisi yang hatinya merah putih. Tetapi mereka justru tidak ditempatkan dengan layak. Sebaliknya orang orang yang pandai menjilat kepada pimpinannya justru menduduki posisi penting," ungkap politisi Partai Demokrat itu. 

Menurutnya, Polri harus membuka diri dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Juga mengayomi dan melayani masyarakat dengan semaksimal mungkin. Sehingga masyarakat tidak lagi merasa takut ketika berhadapan dan datang ke kantor polisi. 

"Kita coba belajar pada Presiden SBY. Jika pada Lebaran ada open house di mana masyarakat bisa langsung bertatap muka. Begitu juga dengan Polri. Dengan begitu Polri bisa melihat apa yang menjadi keinginan dan kerinduan masyarakat selama ini," katanya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika