REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ketua Komisi Penanggulangan AIDS Daerah Kota Bogor (KPAD) Kota Bogor Ade Sarip Hidayat mengungkapkan, masih ada stigma masyarakat yang takut kepada orang dengan HIV/AIDS (ODHA).
Ade menekankan, ODHA tidak selalu tertular akibat seks bebas, tapi justru karena narkoba. Dari 2015 penderita HIV/AIDS di Kota Bogor 1175 di antaranya tertular akibat jarum suntik.
"Masih banyak juga keluarga yang menyembunyikan anggota keluarganya yang terkena AIDS, padahal ini bahaya. Begitu juga masih banyak orang-orang yang malu untuk melaporkan dirinya terkena AIDS. Padahal dengan melapor, kita bisa merumuskan penyelesaian yang lebih komprehensif karena kita memiliki data ril,’’ jelas Plt Sekda Pemkot Bogor itu, Ahad (30/11).
Terlepas dari terbatasnya sarana dan prasarana kesehatan, Kota Bogor juga belum memiliki perda penanganan HIV AIDS. Perda ini perlu dirancang sebab perlu ada penanganan yang jelas terhdapa para ODHA mengingat jumlahnya yang terus naik.
Turunnya angka kematian ODHA juga terus dilakukan dengan meningkatkan kualitas hidup mereka. Ade melihat mereka juga perlu dipayungi payung hukum agar jelas perlakuannya.
Sasaran kegiatan pada hari AIDS 1 Desember 2013 adalah ODHA, pengguna narkoba suntik, homoseksual, dan pekerja seks komersial (wanita, waria, dan pria) dan perekerja tertentu (pegawai konstruksi dan perhotelan) karena mereka merupakan kelompok beresiko tinggi tertular HIV AIDS.
Ibu hamil ODHA juga beresiko tinggi menurunkan HIV AIDS kepada bayinya. Secara nasional, hingga 2015 pemerintah pusat melalui pemerintah daerah berusaha menurunkan jumlah penderita HIV/AIDS, walau trennya memang selalu naik.
Pendidikan kesehatan reproduksi remaja dan dewasa muda, penyuluhan rekan sebaya, sosialisasi media, serta kelurahan peduli HIV/AID di Baranangsiang, Semplak, Batu Tulis, Cibogor, dan Bantarjati yang akan dijadikan kelurahan percontohan.
Pecegahan penularan HIV AIDS melalui konseling di 24 puskesmas, paket pencegahan koprehensif bagi pengguna narkoba dengan penyediaan jarum suntik steril dan rumatan pengguna metadon, promosi kondom di kalangan beresiko, serta pencegahan penularan HIV AIDS dari ibu ke anak akan terus dioptimalkan.