Selasa 03 Dec 2013 06:00 WIB

MUI Jatim: Kondom Legalkan Seks Bebas

 Aktivis yang tergabung dalam Forum Silaturahim Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) Indonesia melakukan aksi menolak pembagian kondom di Perempatan Kantor Pos Besar, Yogyakarta, Ahad (1/12).
Foto: Antara/Noveradika
Aktivis yang tergabung dalam Forum Silaturahim Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) Indonesia melakukan aksi menolak pembagian kondom di Perempatan Kantor Pos Besar, Yogyakarta, Ahad (1/12).

REPUBLIKA.CO.ID,  SURABAYA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur menolak program Pekan Kondom Nasional yang digagas Kementerian Kesehatan dan diselenggarakan oleh Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN) pada 1-7 Desember ini.

"Kami tegas menolak kegiatan pekan kondom nasional di Jatim. Kegiatan ini sama saja melegalkan dan membiarkan seks bebas," ujar Ketua MUI Jatim KH Abdussomad Buchori di Surabaya, Senin (2/12).

Menurut dia, tujuan pencegahan virus HIV/AIDS bukan dengan membagikan kondom-kondom gratis ke masyarakat, karena hal ini justru akan semakin mendorong remaja-remaja melakukan seks bebas. "Bisa saja masyarakat akan mengartikan amannya sebuah seks bebas karena sudah aman setelah memakai kondom. Inilah nantinya yang dikhawatirkan dan justru AIDS akan berkembang," kata dia.

Seharusnya, kata dia, kegiatan yang dilakukan bersifat mendidik atau edukasi, di antaranya memberikan penyuluhan soal reproduksi dan pendidikan seks bagi masyarakat, bukan malah kampanye penggunaan kondom.

Abdussomad juga mengungkapkan sebagai bentuk pencegahan penularan HIV/AIDS maka yang harus dilakukan adalah membuat peraturan ketat mencegah seks bebas, sebab sumber penyakit HIV/AIDS adalah pergaulan bebas.

"Di Jatim, kami bekerja sama dengan Pemprov terus berusaha menutup lokalisasi. Hingga kini, tercatat sudah sekitar 70 persen lokalisasi ditutup," katanya.

Sebagai bentuk penolakan, pihaknya membuat surat edaran yang ditujukan pada MUI kabupaten/kota se-Jatim untuk menolak pekan kondom nasional. Selain itu, pihaknya akan mengirim surat ke instansi terkait penolakan pembagian kondom pada masyarakat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement