REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bersama TNI berkomitmen untuk terus memperkuat kerja sama di bidang sosialisasi program kependudukan dan keluarga berencana (KB).
"BKKBN dan TNI akan bekerja keras menyukseskan program pengendalian jumlah penduduk," kata Kepala BKKBN Fasli Jalal pada acara Evaluasi Baksos Kemitraan antara BKKBN dengan TNI tahun 2013 di Tanggerang, Banten, Jumat.
Fasli menjelaskan, sejak tahun 2009, BKKBN bersama TNI telah menandatangani kesepakatan kerja sama dalam upaya menuntaskan permasalahan kependudukan. "Tahun 2013 ini merupakan tahun keempat pelaksanaan kerja sama BKKBN dengan TNI," ucapnya.
Fasli juga menyinggung mengenai hasil survei demografi kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 yang menunjukkan hasil kurang menggembirakan.
"Hasil survei menunjukkan kondisi angka kelahiran tercatat 2,6 anak per wanita, padahal targetnya 2,1. Ini berarti kondisinya masih stagnan dibanding kondisi SDKI 2007," ujarnya.
Kondisi yang masih stagnan, tambah Fasli, tentunya membuat BKKBN dan mitra-mitra kerjanya termasuk TNI, harus lebih bekerja keras.
"Kerja keras yang dilaksanakan di tahun 2012 sudah berhasil, namun belum maksimal, kondisi ini membutuhkan upaya percepatan pada pembangunan KKB," tuturnya.
Sementara itu, acara evaluasi bhaksos kemitraan BKKBN - TNI, tambah Fasli diselenggarakan untuk melihat kembali apa saja yang perlu diperbaiki dari kegiatan yang telah dilakukan bersama.
"Dengan demikian, diharapkan kedepan dapat mengembangkan kegiatan kependudukan dan keluarga berencana secara lebih matang dan terarah," katanya.