REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Layanan kereta bawah tanah di Kota Kiev, Ukraina, membuat tiga stasiun metro di tutup selama empat jam beruntun karena ancaman bom, Senin (9/12) waktu setempat.
Saat pasukan khusus dalam negeri melakukan pemeriksaan di daerah itu, kereta melaju tanpa berhenti di stasiun persimpangan pusat. Sehingga orang dipaksa menggunakan alat angkutan lain untuk sampai ke pusat kota.
Stasiun kereta bawah tanah di Ibu Kota Ukraina itu dikosongkan pada siang hari, setelah polisi menerima telepon dari seseorang yang tidak dikenal. Xinhua melaporkan, penelpon itu mengatakan ada bom di beberapa stasiun di lokasi utama protes pro-Eropa.
Di Ukraina, orang yang mengeluarkan ancaman palsu mengenai bom ditetapkan bertanggung-jawab atas perbuatan pidana dan diancam hukuman penjara sampai delapan tahun.