REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Israel ternyata menginginkan Bashar Al Assad menjadi Presiden Suriah, ketimbang menyerahkan negeri tersebut kepada kelompok oposisi Islam.
"Rezim Assad memang membunuh warga sipil setiap hari. Tetapi, kita harus mengakui, oposisi di Suriah yang terdiri dari ekstremis Muslim seperti Al Qaida patut diwaspadai," ujar mantan pimpinan militer Israel, Dan Halutz, dalam sebuah acara penggalangan dana di Moskow, awal pekan ini.
Halutz berpendapat, sekarang tidak ada yang dapat menggantikan kedudukan Assad, sekalipun rezim tersebut telah melakukan banyak pembunuhan terhadap penduduk sipil. Bahkan, kata dia, tidak menutup kemungkinan Suriah bakal menjadi lebih buruk lagi jika diperintah oleh kelompok oposisi.
"Persoalan ini jelas membutuhkan pertimbangan serius. Dalam situasi kekacauan seperti ini, dapat dipahami Assad tidak harus melepaskan kekuasaannya tanpa mengetahui siapa yang bakal mengambil tempatnya nanti,” tutur Halutz seperti dilansir World Bulletin dari harian Israel, Ma’ariv.