REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengaku tidak ingin menunda-nunda pengerjaan pengerukan kali yang menjadi bagian dari program Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI) lebih lama lagi.
Apalagi program yang bertujuan membenahi sistem drainase di Jakarta itu sempat tertunda dalam waktu yang cukup lama.
"Tidak, kita tidak mau lagi tunda-tunda program ini. Jangan sampai hanya karena satu atau dua masalah malah jadi menghambat jalannya program ini. Program JEDI akan terus kita jalankan, kali-kali akan kita keruk setiap hari supaya cepat selesai," ungkap Jokowi di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (12/12)..
Bukan hanya berhenti sampai di situ, sambung dia, pengerukan kali akan terus dilakukan bahkan setelah program JEDI rampung, sehingga Jakarta bisa terbebas dari bencana banjir.
Proyek normalisasi Kali Ciliwung itu terbagi dalam tujuh paket. Dari ketujuh paket tersebut, sebanyak tiga paket dikerjakan oleh Pemprov DKI, sedangkan empat paket sisanya menjadi tanggung jawab Kementerian Pekerjaan Umum (PU).
Nilai proyek tersebut secara keseluruhan mencapai Rp1,2 triliun, dan pendanaannya berasal dari pinjaman Bank Dunia.