REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Kepolisian Resor Lebak, Banten, selama menggelar operasi penyakit masyarakat menjaring sebanyak 24 preman di sejumlah tempat di wilayah itu.
"Kita terus memberantas premanisme karena meresahkan masyarakat," kata Kepala Bagian Ops Polres Lebak Kompol Budhi Batara, di Lebak, Kamis (12/12).
Menurut dia, saat ini keberadaan premanisme di Lebak cukup meresahkan masyarakat. Mereka para preman kerapkali memicu keributan juga melakukan kejahatan.
Karena itu, pihaknya terus menggalakkan operasi dan razia untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat.
Selain itu juga petugas disebar di lokasi-lokasi rawan kejahatan.
"Dengan operasi penyakit masyarakat (Pekat) ini kami menjaring preman sebanyak 24 orang," katanya.
Ia mengatakan, ke-24 preman tersebut tersebar di Terminal, Stasiun, Pasar dan tempat lainnya di Rangkasbitung dan Cibadak.
Para preman yang terjaring itu, mereka mendapat pembinaan agar mereka tidak melakukan pelanggaran hukum. "Kami berharap preman-preman itu tidak melakukan keresahan bagi masyarakat," katanya.