Senin 16 Dec 2013 16:39 WIB

785 Rumah Terendam Banjir Kiriman

Rep: eko widianto/ Red: Damanhuri Zuhri
Banjir (ilustrasi)
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Banjir (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Daerah langganan banjir di wilayah Kabupaten Cilacap bagian barat, mulai berlangsung. Kali ini banjir menggenangi sekitar 785 rumah di empat desa wilayah Kecamatan Sidareja.

''Banjir terjadi sejak Ahad (15/12) malam, akibat meluapnya Sungai Cibereum,'' kata Camat Sidareja Rumbarwoto, Senin (16/12).

Dia menyebutkan, banjir kali ini lebih banyak disebabkan wilayah di sekitar hulu Sungai Cibereum diguyur hujan lebat. Antara lain, di wilayah Kecamaan Majenang dan Wanareja. Bukan disebabkan hujan di wilayah Sidareja sendiri.

''Ahad (16/12) siang, hujan mengguyur wilayah Sidareja. Namun hujannya tidak terlalu lama, dan tidak menyebabkan banjir,'' katanya.

Bahkan pertugasnya juga sempat mengecek kondisi Sungai Cibereum, dan saat itu tidak ada tanda-tanda air sungai akan meluap.

Namun menjelang tengah malam, Sungai Cibereum meluap hingga meluber ke desa-desa. Padahal saat itu, meski pun di Sidareja terjadi hujan, namun tidak terlalu deras. ''Jadi banjir kali ini memang merupakan banjir kiriman dari daerah hulu sungai,'' katanya.

Akibat banjir tersebut, sebanyak 785 rumah di empat desa terendam air. Antara lain di Desa Tegalsari sebanyak 33 unit, Sidamulya 185 unit, Gunungreja 397 unit, dan Sidareja 145 unit. Sedangkan ketinggian air, ada beberapa rumah yang terendam hingga ketinggian 1 meter.

''Yang rumahnya terendam cukup dalam, terpaksa mengungsi,'' jelasnya. Ada sebanyak 17 kepala keluaga dengan 43 jiwa yang terpaksa mengungsi. Mereka diungsikan ke aula markar Koramil Sidareja.

Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap Wilayah Sidareja, Agus Sudaryanto mengatakan bencana banjir beberapa wilayah Kecamatan Sidareja, hampir selalu terjadi di setiap musim penghujan. Namun dia menyebutkan, banjir kali ini lebih merupakan banjir kiriman.

Dia menyebutkan, Senin (16/12) siang, kondisinya sudah mulai surat. Beberapa warga yang sebelumnya mengungsi, mulai kembali ke rumahnya masing-masing. ''Memang belum benar-benar surut, tapi ketinggian air sudah menyusut,'' jelasnya.

Terkait bencana ini, Kepala Pelaksana Harian BPBD Cilacap Wasi Ariyadi mengatakan Pemkab Cilacap telah mengirimkan bantuan logistik seperti mi instan dan air mineral untuk membantu para pengungsi.

Bahkan pihaknya juga sudah menyiapkan peralatan dapur umum. ''Namun realisasinya kita tunggu lebih lanjut. Bila banjir makin besar, maka dapur umum yang sudah kami siapkan ini akan kita dirikan,'' katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement