Selasa 17 Dec 2013 15:22 WIB

LIPI Prediksi Pemilu Dorong Pertumbuhan Ekonomi ke 5,5 Persen

Rep: Friska Yolandha/ Red: Mansyur Faqih
LIPI
LIPI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) memproyeksikan ekonomi Indonesia pada 2014 akan tumbuh 5,5 persen. Pemilu disebut menjadi faktor pendorong ekonomi tahun depan.

Pemilu dipercaya akan menciptakan pasar domestik yang baik. "Tapi dengan catatan pemilu tahun depan berlangsung dengan kondusif," kata Peneliti Ekonomi LIPI Maxensius Tri Sambodo, Selasa (17/12).

Beberapa institusi agak pesimistis dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Bank Dunia memproyeksi Indonesia hanya tumbuh 5,3 persen tahun depan. Sementara LIPI berpendapat Indonesia masih bisa tumbuh lebih tinggi dengan perbaikan kebijakan dan fokus utama pemerintahan yang baru dalam memperbaiki ekonomi.

Perbaikan di Eropa dan Amerika Serikat diharapkan dapat berdampak positif pada ekonomi negara berkembang, terutama ekspor. Maxensius mengatakan, kali ini kondisi akan berbalik bila dibandingkan dengan krisis ekonomi 2008. 

Pada saat itu, negara berkembang membantu pemulihan negara-negara maju. "Ketika negara maju pulih, mereka yang diharapkan dapat membantu negara berkembang," kata dia.

Proyeksi ekonomi Indonesia versi LIPI 50 basis poin lebih rendah bila dibandingkan dengan proyeksi pemerintah. Maxensius menilai, agak sulit bagi Indonesia untuk mencapai pertumbuhan sebesar enam persen sesuai harapan pemerintah.

Meski pun akan lebih baik pada tahun berikutnya, namun pertumbuhan Indonesia cenderung berisiko. Indonesia masih menghadapi defisit neraca transaksi berjalan yang akan menyebabkan inflasi dan pelemahan nilai tukar rupiah. "Yang perlu ditunggu adalah aksi pemerintah dalam memperbaiki neraca transaksi berjalan," kata Maxensius.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا جَعَلْنَآ اَصْحٰبَ النَّارِ اِلَّا مَلٰۤىِٕكَةً ۖوَّمَا جَعَلْنَا عِدَّتَهُمْ اِلَّا فِتْنَةً لِّلَّذِيْنَ كَفَرُوْاۙ لِيَسْتَيْقِنَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ وَيَزْدَادَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِيْمَانًا وَّلَا يَرْتَابَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ وَالْمُؤْمِنُوْنَۙ وَلِيَقُوْلَ الَّذِيْنَ فِيْ قُلُوْبِهِمْ مَّرَضٌ وَّالْكٰفِرُوْنَ مَاذَآ اَرَادَ اللّٰهُ بِهٰذَا مَثَلًاۗ كَذٰلِكَ يُضِلُّ اللّٰهُ مَنْ يَّشَاۤءُ وَيَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُۗ وَمَا يَعْلَمُ جُنُوْدَ رَبِّكَ اِلَّا هُوَۗ وَمَا هِيَ اِلَّا ذِكْرٰى لِلْبَشَرِ ࣖ
Dan yang Kami jadikan penjaga neraka itu hanya dari malaikat; dan Kami menentukan bilangan mereka itu hanya sebagai cobaan bagi orang-orang kafir, agar orang-orang yang diberi kitab menjadi yakin, agar orang yang beriman bertambah imannya, agar orang-orang yang diberi kitab dan orang-orang mukmin itu tidak ragu-ragu; dan agar orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir (berkata), “Apakah yang dikehendaki Allah dengan (bilangan) ini sebagai suatu perumpamaan?” Demikianlah Allah membiarkan sesat orang-orang yang Dia kehendaki dan memberi petunjuk kepada orang-orang yang Dia kehendaki. Dan tidak ada yang mengetahui bala tentara Tuhanmu kecuali Dia sendiri. Dan Saqar itu tidak lain hanyalah peringatan bagi manusia.

(QS. Al-Muddassir ayat 31)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement