Ahad 22 Dec 2013 10:40 WIB

Kelompok Suku Tembak Mati Tentara Yaman

Korban tewas (ilustrasi)
Foto: www.123rf.com
Korban tewas (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, ADEN -- Kelompok suku menewaskan tiga tentara Yaman dalam serangan terhadap satu pos militer pada Sabtu waktu setempat. Serangan terjadi saat hari kedua konfrontasi yang memicu kematian seorang kepala suku yang melumpuhkan kota-kota seberang selatan bergolak.

"Warga suku menyerang pos pemeriksaan sebelah timur dari kota Al-Qotn dengan senapan mesin. Serangan menewaskan tiga tentara dan melukai beberapa orang lain sehari setelah mereka telah memperingatkan pasukan untuk pergi,'' kata seorang pejabat lokal.

Itu terjadi setelah polisi mengatakan bentrokan bersenjata pecah di kota-kota di selatan Yaman. Para petugas medis mengatakan seorang gerilyawan yang terluka pada Jumat telah meninggal karena luka-lukanya.

Ketegangan juga meningkat di bagian utara Yaman di mana pihak Islam Sunni Al-Islah menuduh gerilyawan Syiah Zaidi yang dikenal sebagai Huthi menculik salah satu anggotanya saat pertempuran berkecamuk.

Di provinsi timur Marib, penyabot meledakkan pipa minyak untuk ketiga kalinya dalam pekan ini. ''Warga suku menyerang tentara yang mengawal pekerja perbaikan pipa minyak tersebut,'' kata para pejabat.

Serangan-serangan terhadap jaringan pipa minyak dan gas sering terjadi di Yaman. Pemerintah mengatakan sabotase tersebut telah merugikan negara 4,75 miliar dolar AS (3.5 miliar euro) dalam dua tahun hingga Maret 2013.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : Antara/AFP
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement