Ahad 22 Dec 2013 15:12 WIB

Penghentian Penutupan Pintu Tol Ditanggapi Beragam

Rep: wahyu syahputra/ Red: Taufik Rachman
Kendaraan roda empat dan roda dua terjebak macet di jalur keluar pintu tol Jagorawi menuju puncak, Ciawi, Bogor, Jabar, Sabtu (10/8).
Kendaraan roda empat dan roda dua terjebak macet di jalur keluar pintu tol Jagorawi menuju puncak, Ciawi, Bogor, Jabar, Sabtu (10/8).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kepolisian Daerah Metro Jaya bersama instantsi terkait tidak akan melanjutkan rekayasa lalu lintas dengan menutup sejumlah pintu Tol Dalam Kota. Sejumlah warga pun menyambut baik keputusan ini.

''Malah makin macet,'' kata Dian, salah satu pengunjung Plaza Semanggi, Ahad (22/12).Ia menjelaskan, sebelum ada rekayasa tersebut ia hanya butuh waktu sekitar satu jam untuk kembali ke rumahnya di Cawang dari arah Grogol. Namun, ketika rekayasa diterapkan butuh waktu dua jam lebih untuk sampai ke Cawang.

Sebelumnya kemacetan sudah terjadi ketika turun dari Jembatan Pancoran dan lampu merah Tebet, ini diperparah ketika kendaraan yang tersendat karena tidak bisa masuk ke jalan Tol Semanggi I.

Berbeda dengan Dian, salah satu pengendara motor yang ditemui di kawasan Mapolda Metro Jaya, Makmur mengatakan, penutupan pintu keluar Off Ramp arah Pancoran (depan Bukopin), lajur keluar Tegal Parang (yang menuju ke arah Kuningan) dan kawasan RS Dharmais pada pukul 08.00 WIB – 10.00 WIB harus diteruskan.''Kan yang bikin macet yang mau keluar Tol, ya mobil-mobil itu,'' kata dia.

Makmur mengatakan, selama penerapan rekayasa lalu lintas, Jalan Gatot Subroto sangat lancar. Biasanya kawasan Tegal Parang atau jalan yang menuju Blok M selalu mengalami kemacetan karena bertemunya kendaraan dari arah Cawang dengan kendaraan yang keluar Tol.

Penghentian rekayasa ini, menurut Makmur sama saja membuat kemacetan di Jalan Gatot Subroto kembali terjadi. Ia pun mengaku tidak segan untuk memasuki jalur Transjakarta jika kemacetan sudah parah.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement