REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Petugas Satuan Lalu Lintas Polres Sidoarjo siap untuk menindak tegas para pengendara motor yang menggunakan knalpot modifikasi (brong) terutama yang memekakkan telinga pada saat pergantian tahun baru 2013 ke 2014 karena mengganggu kepentingan umum.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Sidoarjo Ajun Komisaris Polisi Tommy F saat dikonfirmasi di Sidoarjo, Minggu, mengatakan, untuk perayaan tahun baru kali ini pihaknya memang akan menindak tegas kepada pengendara motor yang menggunakan knalpot modifikasi tersebut.
"Knalpot dengan suara yang memekakkan telinga itu yang menjadi salah satu fokus perhatian kami karena memang mengganggu masyarakat yang lain," katanya.
Ia mengemukakan, pada pengamanan tahun baru ini pihaknya juga telah menyiapkan truk yang akan digunakan untuk mengangkut kendaraan dengan knalpot modifikasi.
"Kami berharap para pengguna jalan yang akan merayakan perayaan pergantian tahun baru ini tetap memperhatikan keselamatan lalu lintas di jalan raya dan juga rambu-rambu lalu lintas," katanya.
Ia mengatakan, perayaan pergantian tahun baru ini pihak kepolisian juga telah menyiapkan sepuluh pos komando dan satu pos pelayanan yang akan ditempatkan di beberapa titik.
"Di antaranya adalah di Terminal Purabaya, Perbatasan Sidoarjo Mojokerto, Bundaran Taman Pinang dan juga lokas lain yang berpotensi terjadinya tindak kriminal dan juga kemacetan arus lalu lintas," katanya.
Ia mengatakan, pada pergantian tahun ini pihaknya juga mewadpadai beberapa lokasi kecelakaan di antaranya di Balongbendo serta di Krian Sidoarjo.
"Di lokasi tersebut memang dikenal dengan kawasan rawan kecelakaan seperti kondisi jalan yang sempit, jalanan yang rusak dan juga pandangan yang tidak jelas," katanya.
Ia mengatakan, pihaknya juga juga mewaspadai beberapa titik yang berpotensi terjadi kemacetan saat perayaan tahun baru nanti.
"Di antara lokasi yang rawan terjadinya kemacetan tersebut adalah di Medaeng, Simpang Taman, Jembatan Baru Sepanjang, Simpang Tiga Kletek, Pabrik Paku dan juga di bawah layang Waru," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika