REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Shanghai dikenal sebagai salah satu pusat fashion dan budaya di kawasan Asia. Dan inilah lima orang pencipta gaya atau trendsetters yang mungkin bisa memberikan inspirasi bagi Anda pencinta fashion.
Pembawa acara Fashion Asia di saluran Australia Network, Courtney Dober bertemu dengan sejumlah pakar fashion dan trendsetters di Cina, yang bisa membantu Anda lebih bergaya di tahun depan.
Qui Hao adalah salah satu desainer yang sedang naik daun di dunia fesyen di Cina.
Ia pernah mendapatkan penghargaan Australian Woolmark di tahun 2008.
Qui mengatakan gaya berpakaian secara perorangan kini sedang booming dan banyak desainer yang akhirnya lebih mengeksplor kreativitasnya.
“Yang saya buat adalah murni hasil ekspresi, sekarang ini kita tidak mencari sesuatu yang berbau Cina, tetapi sesuatu yang lebih menarik," ujarnya.
"Kalau kita memakai sesuatu yang murah dan membosankan, tak ada tempatnya di masa depan. Kita justru harus menciptakan gaya sendiri, sesuatu yang istimewa."
Banyak bintang-bintang dari Shanghai yang gayanya dibesut oleh desainer Evan Zhang.
Evan adalah seorang stylist dan konsultan public relations, yang lewat tangannya banyak diciptakan gaya busana yang menarik,
Menurutnya, gaya berpakaian di Shanghai banyak terinspirasi oleh semaraknya kehidupan malam di kota tersebut.
"Hinggar binggar kehidupan malam menciptakan gaya yang lebih berwarna, setiap hari adalah pesta."
Evan juga menambahkan, tidak seperti sebelumnya, kaum pria pun kini sudah lebih mengikuti tren dengan berbagai jenis gaya.
"Mulai dari gaya sporty, hip hop, atau bahkan rock n' roll, sangat beragam bagi generasi muda," ujarnya.
Bagi perancang busana Helen Lee, gaya favoritnya adalah jaket hujan dan poncho yang tidak hanya berfungsi melindungi diri dari air hujan.
“Saya pikir, kita masih mencoba membuat mereka yang kehujanan tetap bergaya," ujar Helen.
Ia sendiri memiliki gayanya sendiri, yakni chic urban, setelah melihatnya dari sejumlah kota-kota dunia yang pernah ia kunjungi.
"Di tahun 2003 saya kembali ke Shanghai dan memulai bisnis fashion."
"Lima atau enam tahun lalu, para wanita sudah berubah lewat gaya berbusananya yang tidak lagi soal merk, tetapi lebih kreatif dalam bergaya."
Jian ‘May J’ Ling memiliki keunikan saat memperkenalkan gaya berbusananya di industri fashion global.
Ia banyak menampilkan sosok naga Cina ke dalam rancangannya, yang kemudian diikuti oleh para fashionista, atau penggemar fashion.
"Banyak pencinta fashion sebelumnya yang kini sudah berumur, dan mereka sudah banyak menggunakan merk ternama, sehingga sekarang mulai membeli sesuatu yang lebih unik," ujar Jian yang sudah bermimpi menjadi perancang busana sejak kecil.
"Karenanya mereka kini lebih memilih perancang busana independen seperti kita," tambahnya.
Hart Hegarty sudah berkecimpung di dunia fashion sebagai perancang dan konsultan busana selama lebih dari lima tahun.
Banyak rancangannya yang menggabungkan unsur budaya dengan elemen-elemen modern.
"Saya merancang jaket dan vest yang digabungkan dengan bordiran yang berasal dari Provinsi Barat Daya Cina."
Hart banyak bekerja sama dengan warga etnis minoritas di kawasan tersebut untuk menggabungkan bordiran tangan pada jaket berpotongan modern.
"Shanghai adalah kota paling gaya di Cina, dan banyak wanita muda disini yang mendukung keberadaan desainer lokal," ujarnya.
"Perpaduan antara Barat dan Timur merupakan gaya Shanghai itu sendiri."
Anda ingin tahu lebih banyak soal gaya berbusana terkini? Simak di saluran Australia Network lewat acara Fashion Asia, dan tonton edisi fashion dari Shanghai pada hari Rabu, 25 Desember hanya di Australia Network.