REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Polisi Mesir Selasa menangkap Hisham Qandil, perdana menteri di bawah presiden terguling Mohammed Moursi, kata kementerian dalam negeri.
Kementerian itu mengatakan, ia ditangkap di padang pasir di luar Kairo dengan "penyelundup yang mencoba untuk pergi ke Sudan," di selatan Mesir.
Selama pemerintahannya, pengadilan telah menghukum Qandil setahun penjara karena tidak melaksanakan putusan untuk kembali menasionalisasi-perusahaan yang telah diprivatisasi pada tahun 1996. Satu pengadilan banding di Kairo memperkuat hukuman tersebut pada September.
Sebagai perdana menteri, Qandil tetap bersikap merendah setelah Moursi digulingkan oleh militer pada Juli.
Dia mewakili aliansi kelompok-kelompok Islam pro-Moursi dalam pertemuan dengan mediator Eropa yang mencoba untuk meredakan ketegangan dengan pemerintah yang dilantik militer itu.
Namun upaya itu gagal pada Agustus, dengan polisi meluncurkan penumpasan besar-besaran yang menewaskan lebih dari 1.000 orang dalam bentrokan jalanan dan ribuan lainnya dipenjara, termasuk tokoh-tokoh dari kubu Islam.