Jumat 27 Dec 2013 06:07 WIB

Badai Es, Pemadaman Listrik Berlanjut di Kanada

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Dewi Mardiani
Badai (ilustrasi)
Foto: AP
Badai (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KANADA -- Pemadaman aliran listrik di timur laut Amerika dan tenggara Kanada masih berlanjut akibat badai es di wilayah tersebut. Badai ini mengakibatkan lebih dari 500 ribu rumah tak teraliri listrik.

Sementara itu, pihak berwenang tengah memperbaiki kerusakan yang terjadi. Namun, pemadaman di beberapa rumah masih dapat berlanjut hingga Sabtu mendatang. Di Toronto, sebanyak 72 ribu orang merayakan Natal tanpa aliran listrik. sekitar 27 orang di wilayah tersebut tewas akibat badai es. Mereka tewas akibat keracunan karbon monoksida setelah menghidupkan generator gas dan kompor arang untuk menghangatkan rumah mereka.

“Mereka melakukan hal itu agar tetap hangat. Tetapi hal itu tak boleh dilakukan karena sangat berbahaya dan mematikan,” kata wali kota Toronto, Rob Ford, awal pekan ini. Sementara itu, kecelakaan lalu lintas juga dilaporkan menjadi penyebab kematian warga. Di Kanada, puluhan ribu orang juga tidak mendapatkan aliran listrik, seperti di New Brunswick dan Quebec, dan Nova Scotia.

 

Di Amerika, negara-negara seperti Maine dan Michigan telah terkena dampak buruk dari cuaca tersebut. Dikutip dari BBC, Kamis (26/12), perjalanan dari Toronto ke Montreal dan Ottawa ke New York terganggu. Badan Meteorologi Kanada, David Philips, memperingatkan pada awal pekan ini soal temperatur udara yang sangat dingin. “Es tersebut tidak akan mencair.Kita hanya bisa menyingkirkan es yang menutupi Kanada,” katanya.

Dikutip dari CNN, pemadaman listrik mungkin tidak dapat diperbaiki hingga akhir pekan. Sehingga, masyarakat harus bersiap-siap menghadapi suhu udara yang sangat dingin.

Berdasarkan Consumer Energy, sekitar 108 ribu pelanggan di sebagian Michigan tidak mendapatkan aliran listrik pada Rabu sore. Hampir 370 orang mengungsi di penampungan Palang Merah di Michigan, Vermont, dan Maine. Palang Merah juga telah menyediakan makanan untuk para pengungsi serta tempat untuk tidur.

Menurut koordinator tim relawan, Annette Swain, para pengungsi tercatat berusia dari empat bulan hingga 101 tahun dan bahkan beberapa di antaranya sudah berada di tempat pengungsian itu sejak Sabtu lalu. Para relawan itu menyalurkan bantuan makanan dan selimut. Pengungsi di penampungan Palang Merah Flint, Thomas, mengatakan akan bertahan di tempat pengungsian hingga aliran listrik kembali hidup.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement