Senin 30 Dec 2013 17:27 WIB

2014, BTN Target NPL 2 Persen

Nasabah melintas di kantor Bank BTN, Jakarta.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Nasabah melintas di kantor Bank BTN, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menargetkan bisa meraih tingkat kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) sebesar 2,5 sampai dua persen pada 2014.

"Angka perkiraan ini jauh lebih baik dibanding 2013 yang diperkirakan di bawah empat persen," kata Direktur Utama BTN, Maryono di Jakarta, Senin (30/12).

Maroyono mengatakan, BTN serius melakukan penurunan NPL dan hasilnya pun mulai terlihat bagus. Ia optimistis tahun depan NPL bisa turun menjadi 2,5 persen sampai 2 persen.

Menurut dia, sejumlah strategi telah dilakukan perseroan untuk memperbaiki kualitas kredit dan menurunkan NPL. Antara lain menagih dan menjual aset kredit bermasalah.

Dari jumlah aset kredit bermasalah yang dilelang sebesar Rp 600 miliar, sekitar 16 persennya telah laku terjual.

"Kami lelang aset yang bermasalah. Yang masih menunggak pun rumahnya kami taruh stiker bahwa rumah ini bermasalah. Sehingga menjadi terapi kejut bagi pemiliknya," tegas dia.

Jika program penurunan NPL ini berhasil, ujarnya, maka akan menjadi salah satu penyumbang laba perseroan yang tahun depan ditargetkan lebih dari Rp 2 triliun.

Jumlah tersebut naik dari perkiraan laba bersih BTN tahun ini yang sekitar Rp 1,5-1,7 triliun.

"Kinerja tahun ini tetap on the track. Sementara tahun depan meski pertumbuhan kredit akan melambat dibandingkan tahun ini tetapi laba bersih tetap bisa meningkat dengan fokus pada fee based income. Sedangkan penjualan aset kredit bermasalah akan masuk ke pendapatan lain-lain," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement