REPUBLIKA.CO.ID, VOLGOGRAD -- Amerika menawarkan Rusia bantuan keamanan dalam olimpiade di Sochi mendatang. Tawaran ini diberikan setelah dua bom bunuh diri meledak di Volgograd tak jauh dari Sochi.
Selain itu, Amerika juga mengutuk dua ledakan bom yang terjadi berurutan itu. Sedangkan, Dewan Keamanan PBB, mengatakan anggotanya juga mengutuk serangan itu.
Dikutip dari kantor berita BBC, Selasa (31/12), Perdana Menteri Inggris, David Cameron, menyatakan bela sungkawa dan terkejut atas serangan yang terjadi. Ia juga menawarkan bantuannya ke Rusia.
Menteri Kesehatan, Veronika Skvortsova, mengatakan korban yang terluka termasuk seorang wanita yang tengah hamil, dua orang berusia 16 tahun, dan seorang bayi berusia sekitar enam bulan yang orangtuanya diduga telah tewas.
Gubernur Volgograd, Sergei Bozhenov, mengumumkan masa berkabung selama lima hari. Sementara itu, Komite Investigasi, mengatakan peralatan bom yang digunakan telah diatur oleh pelaku.
Ledakan pertama terjadi di stasiun kereta api Volgograd pada Minggu lalu. Dan ledakan kedua terjadi di dekat sebuah pasar yang ramai di distrik Dzerzhinsky, Volgograd. Bom meledak di sebuah bus yang penuh dengan penumpang yang hendak beraktivitas di pagi hari. Ledakan tersebut juga meluluhlantakan bus dan merusak gedung-gedung di dekatnya.