REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyergapan terduga teroris di Kampung Sawang, Ciputat, Tangerang Selatan oleh Polri mendapat apresiasi Ketua DPRN Marzuki Alie. Ia menyebut Polri berhasil mengantisipasi pergerakan aktivitas teroris tersebut lebih awal.
"Kita apresiasi polisi yang mampu antisipasi kegiatan mereka tanpa menjatuhkan korban dari masyarakat," kata Marzuki di rumah dinasnya, di Jakarta, saat menyambut tahun baru 2014, Rabu (1/1) tengah malam.
Dalam penyergapan pada Selasa (31/12) malam itu, polisi menembak dua terduga teroris dan empat orang lainnya berhasil kabur.
Dikatakan Marzuki, kalau mereka itu sudah diestimasi sebagai teroris, tentunya polisi sudah mengincarnya terlebih dahulu dan mengikuti perjalanan mereka. Dia mengatakan, keputusan menembak, tentu sudah ada pertimbangn yang benar. "Saya yakin itu."
Ia juga menekankan aksi terorisme tak akan berakhir, selama negara ini terdapat kemiskinan dan ketidakadilan dalam berbagai aspek. Mereka tak ada kesempatan keluar dari kondisi itu.
"Mereka tak mungkin melakukan perlawanan frontal. Akhirnya membuat kegiatan, kerusuhan yang tak aman. Itu yang dilakukan untuk menghancurkan negara," katanya.
Ia menyebutkan ada bermacam cara untuk menghancurkan negara, seperti terorisme, narkoba, miras, dan lain-lain. Teror pun dilakukannya bukan hanya secara fisik.
Dia mengatakan, teror bisa dilakukan dengan konteks pikiran yang bersifat merusak. "Karena itu, perkuatlah pendidikan bagi anak-anak kita dalam keluarga untuk menjauhkan mereka dari upaya perusakan tersebut."
Mengenai pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono soal kemungkinan ada kegiatan terorisme jelang 2014, Marzuki menyampaikan keyakinannya bahwa Presiden menyampaikannya karena sudah mendapat laporan dari intelijen. "Makanya ada penindakan dilakukan hari ini, saat malam keramaian seperti ini."
Kepolisian, lanjutnya, punya kewajiban untuk membuat negeri ini aman. Jadi, dia yakin bahwa penindakan yang dilakukan Polri adalah sebagai penunaian tugas dan kewajibannya, bukan sebagai hadiah dari Kepolisian kepada Presiden yang sudah melantik Jenderal Polisi Sutarman menjadi Kapolri.