Rabu 01 Jan 2014 23:15 WIB

Pemda Diminta Dorong Peningkatan Produksi Sayuran

Komoditas sayuran.
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Komoditas sayuran.

REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Pengamat ekonomi Universitas Khairun Ternate, Nahu Daud meminta Pemerintah Kota Ternate, Maluku Utara, mendorong peningkatan produksi sayuran sehingga tidak tergantung kepada daerah lain atau bahkan produk impor.

"Pemerintah daerah semestinya lebih mengintensifkan pengembangan tanaman sayur-mayur, karena saat ini pemenuhan kebutuhan sayur-mayur di Ternate tak lagi dipenuhi oleh petani setempat," kata Nahu Daud yang juga Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Khairun di Ternate, Rabu.

Menurut dia, pemerintah daerah (pemda) dapat menetapkan sejumlah kebijakan yang dapat lebih menggiatkan warga, terutama di daerah lereng pegunungan untuk mengembangkan sayur. Pengembangan tanaman sayuran di Ternate sendiri saat ini terkendala oleh lahan pertanian yang terbatas.

Saat ini, lanjut dia, sangat jarang warga atau petani yang mengusahakan bahannya untuk menanam sayuran. Karena itu untuk konsumsi warga di Kota Ternate, sebagian besar sayuran harus didatangkan dari Sulawesi Utara.

Nahu Daud meminta Pemerintah Kota Ternate mendorong petani mengembangkan sayur mayur, terutama di daerah sekitar Pulau Ternate. Jika stok sayur-mayur dari Sulawesi Utara berkurang, ia mengkhawatirkan masyarakat daerah itu akan kesulitan memenuhi kebutuhan tersebut.

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Pemerintah Kota Ternate Yakub Ibrahim ketika dikonfirmasi mengakui minimnya lahan yang ada di Kota Ternate untuk pengembangan tanaman sayur-mayur.

Menurut dia, saat ini, Pemerintah Kota Ternate telah menyiapkan lahan untuk pengembangan tanaman sayuran seperti lahan berpagar untuk pengembangan sayuran jenis lilin yang sempat telantar.

Selain itu di kawasan Tobololo misalnya telah disiapkan lahan seluas satu hektare untuk mengembangkan tanaman sayur lilin.

Bentuk pohon sayur lilin seperti tebu baik daun maupun batangnya. Yang dijadikan sayuran adalah buah dalam bagian batangnya yang berbentuk memanjang seperti lilin sehingga dinamai sayur lilin.

"Lahan sudah dipagari sehingga aman dari ternak yang dapat merusak sayur lilin itu. Tanaman diharapkan pada saatnya dapat dipanen untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," katanya.

Yakub mengakui pengembangan sayur lilin di daerah itu sudah diwacanakan ketika dirinya menjabat Kepala Badan Pelaksana Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Pemerintah Kota Ternate.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement