REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Harga rumah di Australia semakin mahal, dengan kenaikan di bulan Desember 2013 membuat kenaikan dalam setahun terakhir merupakan yang tertinggi sejak tahun 2009. Harga rumah rata-rata di ibu kota negara bagian di Australia naik 9,8 persen selama 12 bulan terakhir, kenaikan tertinggi sejak tahun 2009 dimana harga rumah naik 13,7 persen.
Sementara di kawasan yang disebut regional Australia kenaikan hanya sebesar 1,4 persen.Kenaikan tertinggi tercatat di Sydney dimana dalam setahun terakhir, harga rumah naik 14,5 persen, dengan adanya kenaikan 4,1 persen dalam tiga bulan terakhir. Sekarang ini harga rata-rata rumah di Sydney adalah 655 ribu (sekitar Rp 6 miliar), hampir 100 ribu dolar lebih mahal dibandingkan kota saingan terdekatnya, Melbourne.Dalam setahun terakhir, di Melbourne, kenaikan harga rumah hanya 8,5 persen, dengan sekarang harga rata-rata adalah 563 ribu dolar (lebih dari Rp 5,6 miliar). Harga rumah paling murah di Australia dalam rerata adalah di Hobart (ibukota negara bagian Tasmania), dengan 330 ribu dolar (Rp 3 miliar lebih), separuh dari harga rumah di Sydney.
Di Ibu Kota Australia Selatan, Adelaide, kenaikan tidak begitu tinggi dalam setahun terakhir, hanya 2,8 persen, sementara Darwin dan Canberra juga mengalami pelonjakan tidak begitu tinggi, 3,3 persen dan 3,5 persen. Sementara di Ibu Kota Queensland Brisbane, harga rata-rata rumah adalah $ 445.250, naik 5,1 persen dibandingkan tahun lalu.