REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ramainya pembicaraan di media sosial Twitter atas infak yang ditarik oleh Komunitas Sedekah Harian (@SedekahHarian) bagi orang yang ingin menitip doa di Tanah Suci, Pembina Komunitas Sedekah Harian, Ahmad Gozali, mengakui itu sebagai kesalahan.
Melalui akun Twitter @ahmadgozali, ia mengakui adalah keliru menentukan nominal tertentu orang yang menitip doa. Ia menulis angka itu sebagai contoh bagi donatur baru yang ingin bergabung dengan Sedekah Harian.
''Sekali lagi saya akui keteledoran saya yang tidak melakukan cross check secara mendalam karena terburu-buru sebelum berangkat ke Turki,'' tulisnya.
Diakuinya, ide awal 'Jadilah donatur kami, akan kami doakan selalu, bahkan sampai ke Tanah Suci' bukan konsep sempurna. Karena itu, ia meminta maaf atas polemik yang ditimbulkannya.
Ia pun menulis benar sedang berada di Tanah Suci. Untuk menghindari tuduhan penipuan, ia menyalakan geotagging agar mudah diketahui di mana ia sedang berada.
Sejak akhir Desember lalu, Komunitas Sedekah Harian membuka layanan titip doa dengan infak sebesar Rp 100 ribu per doa. Kejadian ini mengundang berbagai reaksi terhadap penyelenggara.