REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) memprediksi akan terjadi penurunan konsumsi gas elpiji 12 kg.
Ketua Hiswana Migas Eri Purnomohadi berpendapat, apabila harga suatu produk dinaikkan akan terjadi penurunan di tingkat konsumsi. ''Secara teoritis menurut ilmu ekonomi akan begitu,'' kata dia kepada RoL, Kamis (2/1).
Pada Rabu (1/1) kemarin, PT Pertamina resmi menaikkan harga gas Elpiji 12 kg. Alasan kenaikan itu untuk mengurangi kerugian yang diderita oleh perusahaan pelat merah itu.
Menurut Eri, hal itu tepatnya seperti teori permintaan dan penawaran. Alhasil, karena perubahan harga tersebut permintaan konsumen pun menjadi menurun.
Dia menerangkan, kemungkinan yang golongan masyarakat ekonominya kuat atau kelas menengah ke atas tidak akan terpengaruh banyak dan mereka akan tetap menggunakan elpiji 12 kg.
Meski demikian, kelas menengah ke bawah akan terpengaruh dan ada potensi bermigrasi ke elpiji tiga kg. Alasannya, karena perbedaan harga yang sangat jauh antara elpiji tiga kg dan elpiji 12 kg.