REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) bekerja sama dengan ADARA Relief International kembali melakukan misi kemanusiaan pada pengujung 2013, yakni pemberian bantuan untuk pengungsi Palestina di Yordania, terutama anak-anak dan perempuan.
Ketua Harian KNRP Pusat Caca Cahayaningrat mengatakan, terlebih saat ini di negeri-negeri Syam (Palestina, Jordania, Suriah, dan Lebanon) terkena musibah badai Alexa seiring dengan turunnya hujan salju yang meliputi wilayah tersebut.
Tim relawan yang berjumlah empat orang ini, rencananya akan dibantu sejumlah mahasiswa Indonesia di Amman Jordania untuk menuju tempat-tempat pengungsian Palestina yang tersebar di dua tempat, di antaranya Seweleh pinggiran Amman dan Irbid yang terletak tidak jauh dari Suriah dan berbatasan dengan sebagian Palestina di Tepi Barat.
“Mereka akan bertugas selama satu pekan,” kata Caca Cahaningrat saat melepas keberangkatan Tim Relawan ke Jordania, Jumat (27/12) dini hari di Bandara Internasional Soerkarno-Hatta, Jakarta.
Sementara itu, pihak KBRI Jordania yang diwakili Second Secretary Dubes RI Etty Utami Wulandari menyambut gembira kedatangan KNRP dan ADARA.
Misi ini sangat membantu kepedulian Pemerintah RI kepada para pengungsi Palestina. Pihaknya pun meminta agar tim berkoordinasi dengan UNRWA, Badan PBB untuk pengungsi Palestina. Terutama, terkait pendidikan dan kesehatan.
Dia menyebutkan, ada lebih kurang sepuluh titik pengungsi yang tersebar di wilayah yordania. Di antaranya, Irbid, Husn, Souf, Jerash, Zarqa, Baqaa, Marka, Talbieh, Amman New Camp, dan Jabal al-Husein.
Saat ini, UNRWA mengalami masalah finansial untuk menangani para pengungsi, akibat lobi politik Israel kepada Amerika dan Eropa. “Kami sambut baik misi kemanusiaan ini,” ujarnya.
Perwakilan Adara Relief International Latifah Hariri mengatakan pihaknya fokus terhadap permasalahan anak dan perempuan Palestina.
Saat ini, ADARA mengirim utusannya bersama dengan KNRP dan dan Pelajar Islam Indonesia (PII) mengunjungi langsung para pengungsi asal Palestina di Yordania. Kedatangan Adara ini bertujuan memberikan keceriaan melalui bingkisan, bantuan, dan kegiatan jelang awal 2014.
Misi itu, kata dia, menargetkan beberapa daerah pengungsian yang paling memprihatinkan dan terbelakang. Ke depan, pihaknya akan fokus membantu mereka bukan hanya dari segi finansial saja, melainkan membangun SDM yang kuat dari segi pendidikan, kesehatan, dan keterampilan.
Ini agar rakyat Palestina yang terusir dari tanah kelahiran mereka tersebut, bisa merebutnya kembali. “Agar Palestina merdeka dan kembali ke pangkuan mereka,” ujarnya. Selain berkoordinasi dengan UNRW, misi ini juga melibatkan Bulan Sabit Hijau Jordania (The Green Crescent Society).