REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang mendukung terkait pembangunan grand design kawasan Bandara Soekarno Hatta atas perintah Keputusan Presiden (Keppres). Namun dalam pembangunan tersebut harus memperhatikan kebutuhan masyarakat di wilayah sekitar bandara.
Pernyataan tersebut dari Wali Kota Tangerang, Arief R. Wismansyah terkait rencana penutupan akses pintu belakang bandara atau M1. Saat ini, sudah dilakukan uji coba pengalihan jalur melalui Perimeter Selatan dan Perimeter Utara. Pihak pemkot menilai sarana penunjang harus lebih diotimalkan pada kedua jalur alternatif tersebut.
“Intinya harus memperhatikan kebutuhan masyarakat mengenai akses dari Tangerang menuju bandara maupun Jakarta. Sarana untuk jalur alternatif agar lebih diotimalkan,” kata Arief di Balaikota Tangerang, Senin (6/1).
Hasil pantauan pihaknya pada jalur perimeter terlihat belum siap sepenuhnya. Hasil uji coba pengalihan jalur membuat kemacetan pada jalan keluar dari arah Perimeter Selatan. Menurutnya pihak bandara perlu mengkaji kembali terkait akses pengalihan tersebut.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tangerang, Ivan Yudianto berpendapat hasil uji coba pengalihan melalui Perimeter Selatan dari arah Tangerang menuju Bandara menimbulkan kemacetan.
“Kendaraan akan tembus dari tiga titik, dari arah Perimeter Selatan, dari arah Jalan Husein Sastranegara, dan Jalan Halim Perdana Kusuma,” paparnya. Akibatnya terjadi kemacetan pada jalur tersebut yang sama – sama bertemu pada satu titik.
Hasil pertemuan dengan pihak bandara akan merubah jalur alternatif. Sebelumnya kendaraan dari arah Tangerang menuju bandara atau Jakarta melalui jalur Perimeter Selatan dirubah menjadi Perimeter Utara. Sedangkan kendaraan dari arah bandara atau Jakarta menuju Tangerang yang sebelumnya melalui Perimeter Utara dirubah menjadi Perimeter Selatan.