REPUBLIKA.CO.ID, BERN -- Para ilmuwan di Swiss menemukan sisa-sisa zat radioaktif yang disebabkan berbagai kegiatan pengujian bom nuklir selama era Perang Dingin, masih ada di lapisan atmosfer bumi.
Dilansir dari World Bulletin, Rabu (8/1), kalangan umum peneliti sebelumnya percaya isotop Sesium (Cs) telah lenyap dari lapisan pelindung bumi kita saat ini. Namun, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature Communications justru menunjukkan hal sebaliknya.
Sebagian besar partikel radioaktif memang sudah hilang dalam beberapa tahun pertama setelah ledakan bom nuklir semasa era Perang Dingin.
“Akan tetapi, sebagian kecil dari partikel itu tetap akan berada di stratosfer selama beberapa dekade, ratusan, atau bahkan ribuan tahun lagi,” ujar peneliti utama dalam studi tersebut, Dr Jose Corcho Alvarado, kepada BBC.
Meskipun ia mengklaim hal itu tidak membahayakan kehidupan manusia, namun Alvarado percaya isotop radioaktif tersebut tidak dapat dibersihkan, bahkan oleh hujan sekalipun.
“Tidak menutup kemungkinan zat-zat itu bakal terjebak di stratosfer bumi selamanya,” imbuh ilmuwan dari Institut Fisika Radiasi di Lausanne University Hospital, Swiss itu.