REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Kamis (9/1) dibuka melemah tipis sebesar 0,63 poin Atau 0,01 persen menjadi 4.199,97 dan indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 0,16 poin (0,02 persen) ke level 698,82 seiring dengan bursa regional.
"IHSG BEI bergerak melemah seiring dengan bursa regional, koreksi bursa regional itu mengikuti bursa AS yang juga terkoreksi tadi malam," kata analis Samuel Sekuritas, Benedictus Agung di Jakarta, Kamis (9/1).
Ia mengemukakan bahwa koreksi bursa AS itu terjadi setelah sejumlah pejabat The Fed menilai kebijakan pembelian surat utang (obligasi) yang dilakukan selama ini mulai tidak menguntungkan bagi ekonomi AS. Meski demikian, lanjut dia, sentimen dari dalam negeri cukup positif menyusul ekspektasi suku bunga acuan (BI rate) yang tetap di level 7,5 persen seiring membaiknya data neraca perdagangan Indonesia dan cadangan devisa yang naik menjadi 99,4 miliar dolar AS.
Sementara itu, Tim Analis Teknikal Mandiri Sekuritas dalam kajiannya mengemukakan bahwa cadangan devisa meningkat 2,4 miliar dolar AS dibandingkan posisi akhir November 2013 senilai 97 miliar dolar AS. "Menurut BI, cadangan devisa sebesar itu dapat membiayai 5,6 atau 5,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, atau masih berada di atas standar kecukupan internasional," papar Tim Analis Teknikal Mandiri Sekuritas.
Melihat kondisi itu, Analis Teknikal Mandiri Sekuritas memperkirakan IHSG BEI akan bergerak bervariasi dan masih berpotensi menguat. Kisaran indeks BEI hari ini akan berada di level 4.173-4.232 poin.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng melemah 37,65 poin (0,16 persen) ke level 22.958,94, indeks Nikkei turun 215,53 poin (1,34 persen) ke level 15.905,96 dan Straits Times menguat 1,26 poin (0,04 persen) ke posisi 3.152,33.