Kamis 09 Jan 2014 10:54 WIB

Mantan Nazi Didakwa Lakukan Pembataian di Desa Prancis

Rep: Gita Amanda/ Red: Didi Purwadi
Salah satu simpatisan Nazi di Austria
Foto: AP
Salah satu simpatisan Nazi di Austria

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Jaksa penuntut di Jerman mendakwa seorang pria berusia 88 tahun atas tuduhan turut serta dalam pembantaian di sebuah desa di Prancis. Pria yang merupakan mantan anggota elite Waffen SS ini didakwa membantai ratusan penduduk desa saat Perang Dunia Kedua.

Juru bicara pengadilan Cologne, Achim Hengstenberg, mengumumkan hal itu pada Rabu (8/1). Menurutnya, jaksa mendakwanya melakukan pembantaian terhadap Oradur-sur-Glane di Prancis.

"Dia dan penembak lain telah menewaskan 25 orang di sebuah gudang dengan senjata mesin. Dia juga membantu pembakaran Gereja di desa," ujar juru bicara tersebut.

Terdakwa yang tak dirilis namanya itu membantah tuduhan tersebut. Ia mengatakan melalui pengacaranya bahwa ia tak melakukan penembakan. Pria tua tersebut malah mengklaim mencoba menyelamatkan nyawa beberapa korban.

Unit SS sebelumnya diperintahkan untuk menghapus Oradur-sur-Glane, sebagai contoh untuk mereka yang melakukan perlawanan di Prancis. Setelah sebuah kendaraan yang membawa seorang dokter SS disergap di jalan menuju desa pada Juni 1944.

Pembantaian metodis yang dilakukan tentara SS menewaskan 642 pria, wanita dan anak-anak. Laki-laki digiring ke lumbung dan ditembaki, sementara perempuan dan 207 anak-anak dibakar hidup-hidup di gereja desa. Hanya lima pria dan seorang wanita yang berhasil selamat dari pembantaian.

"Sangat penting buat kami menemukan seseorang (yang bertanggung jawab) bahkan jika itu (peristiwa) sudah 70 tahun kemudian," ujar salah satu korban selamat Robert Hebras.

Jenderal Waffen SS yang memerintahkan pembantaian ditangkap pasukan Sekutu. Tapi, ia tak pernah diekstradisi dari Prancis. Ia dijatuhi hukuman mati in absentia oleh pengadilan militer Bordeaux pada tahun 1951. Ia meninggal di tempat tidurnya di Bavaria tahun 1971.

sumber : aljazirah
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement