REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –- Wakil Presiden (Wapres) Boediono menegaskan pengaturan lalu lintas bandara Soekarno-Hatta akan berubah. Bandara tersibuk di tanah air itu akan mencontoh pengaturan lalu lintas bandara Heathrow, London.
“Sudah diputuskan tadi, kita mengacu pada standar di beberapa airport, tapi yang kita ambil terutama dari London. Bandara Heathrow,” katanya saat memberikan keterangan pers di kantor wakil presiden, Kamis (9/1).
Ia mengatakan pemerintah telah melakukan studi dan kunjungan ke bandara Heathrow. Ada beberapa hal yang bisa dipelajari, terutama upaya untuk meningkatkan kapasitas dan kelancaran pelayanan di bandara Soekarno-Hatta.
Dijelaskan Wapres, bandara di London itu hanya memiliki dua landasan yang masing-masing focus untuk take off dan landing. Dengan mekanisme tersebut, bandara Heathrow bisa melayani 86-100 penerbangan dalam satu jam. “Hari ini, bandara Soekarno-Hatta bisa melayani 64 pergerakan pesawat setiap jam. Ini akan kita tingkatkan menjadi 74 pergerakan pesawat pada Juni tahun ini dengan berbagai cara baik perbaikan koordinasi dan langkah lain. Nanti, akan ditingkatkan lagi menjadi 86 pergerakan pesawat pada Juni 2015,” katanya.
Menurutnya, untuk mewujudkan hal tersebut, maka diperlukan berbagai macam perbaikan. Utamanya perbaikan manajemen dan tambahan infrastruktur. Diharapkan pada pertengahan Juni 2015, bandara Soekarno-Hatta bisa seperti bandara Heathrow, London. “Kita targetkan bulan Juni 2015. Ini akan kita mendekati standar di London,” katanya.
Ia mengatakan perubahan mekanisme lalu lintas bandara Soekarno-Hatta perlu dilakukan untuk mengurai kemacetan perhubungan udara yang sudah terjadi saat ini. Tak hanya itu digunakannya bandara Halim Perdanakusuma sebagai tempat penampungan sebagian penerbangan pun untuk mengurai kemacetan lalu lintas udara.
“Dan yang sangat menjadi perhatian kami dalam rapat adalah masalah keluhan masyarakat mengenai keterlambatan-keterlambatan yang terjadi dalam penerbangan di Soekarno-Hatta,” katanya.