REPUBLIKA.CO.ID, JATINEGARA -- Banjir di Kampung Pulo terus meninggi hingga mencapai lebih dari satu setengah meter atau setinggi dada orang dewasa di titik terendahnya. Titik terendah itu terletak di wilayah perbatasan Rukun Tetangga (RT) 003 dan 004, Gang 5, Rukun Warga (RW) 04, Kampung Pulo, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur.
Banjir setinggi lebih dari 1,5 meter terjadi pada Ahad petang (12/1), pukul 17.30 WIB. Saat ini terpantau sejumlah penduduk keluar-masuk wilayah Kampung Pulo untuk berbagai keperluan non-evakuasi.
Permukaan air banjir juga terus naik perlahan-lahan hingga detik ini. Apalagi hujan kembali mengguyur Kampung Pulo dengan derasnya.
Warga Kampung Pulo pulang pergi menggunakan sebuah perahu kayu yang hilir mudik melintasi banjir. Hujan pun silih berganti membasahi wilayah Kampung Pulo. Terkadang deras, sedang, bahkan sempat pula berhenti.
Asep Tahrudin (47 Tahun), Ketua RT 004, RW 03, Kampung Pulo, menyatakan, hingga saat ini warga belum dievakuasi keluar wilayah Kampung Pulo. Warga masih bertahan karena lantai dua belum terendam.
"Namun tetap banyak warga yang diangkut menggunakan perahu untuk keperluan non-evakuasi. Jika air terus meninggi, maka semua warga akan kita evakuasi keluar wilayah Kampung Pulo,'' ujar Asep Tahrudin.
Menurutnya, informasi terakhir yang diterima dari pihak kelurahan yakni: ketinggian air di bendungan Katulampa mencapai 140 meter, Depok mencapai 270, dan Manggarai mencapai 190 meter.
Saat ini warga masih bertahan di rumah, karena ketinggian air belum mencapai lantai dua rumah warga. Paling yang keluar ke sini hanya warga yang ada keperluan lain atau ingin nongkrong-nongkrong aja di depan, lanjut Asep.
Sementara itu beberapa orang warga yang masih satu keluarga mengaku sedang menunggu perahu untuk bisa mengevakuasi orang tuanya dan dua orang kerabat lainnya yang masih di rumah.
Lena (34 tahun), warga Kampung Pulo, sedang menunggu kedatangan perahu untuk segera mengevakuasi kedua orang tuanya, Beli (ayah) dan Mani (ibu), yang tidak bisa berjalan sendiri akibat menderita sakit gula (ibu) dan darah tinggi (ayah).
Hingga saat ini kedua orang tua Lena belum dievakuasi oleh petugas. Begitu pula dengan Yeni (kerabat Lena) dan Ajwa (5 tahun) yang tetap tinggal di rumah menjaga kedua orang tua Lena.
Lena diwawancarai pada minggu malam (12/1) ketika berlumpul di ujung gang 5, RT 003, RW 004, Kampung Pulo. Saat iti ia ditemani kerabat lainnya, Ika (19 tahun). Lena pun mengaku malam ini akan berangkat ke Citayam, rumah kakanya, jika air tidak serut dan terus meninggi.
Warga lainnya, Eri Susanto (38 tahun), menjadi relawan yang membantu warga Kampung Pulo untuk keluar masuk wilayah yang terkena banjir. Saat itu ia mengaku baru saja selesai mengambil perahu dari dalam untuk ditarik keluar.
"Saya baru saja selesai mengeluarkan perahu dari dalam wilayah yang terkena banjir. Tadi sore dipakai warga yang ada keperluan tertentu di Kampung Pulo. Jadi saya ambil lagi sekarang," tutur Eri dengan nada serius.