REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengimbau masyarakat untuk mematuhi sistem peringatan dini agar memudahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah melakukan proses evakuasi di lapangan.
"Yah namanya dari Katulampa sudah siaga 3 dan 2, jam 6 pagi itu sudah langsung evakuasi ke tempat pengungsian," kata Joko Widodo di Balai Kota, Jakarta, Senin.
Jokowi menanggapi sikap warga di Kelurahan Kampung Melayu yang menolak mengungsi meskipun BPBD DKI telah memberikan peringatan dini.
"Untuk evakuasi saya lihat sudah siap semuanya dari peralatan maupun personelnya," kata dia.
Ketika ditanya terkait APBD 2014 yang belum disahkan dewan, ia mengatakan penanganan banjir di ibu kota terganggu karena belum diketok. "Yah jelas terganggu, tapi APBD minggu ini rampung," ujar dia.
Terkait genangan air, ia mengatakan apabila dibandingkan dengan tahun lalu airnya saat ini cepat sekali surut.
"Itu dilihat, yah karena selokannya dikeruk semuanya, kemudian pintu-pintu mata air yang ada di jalan-jalan juga dikeruk semuanya kan," kata dia.
Meskipun demikian, pengerukan saluran air, sungai maupun waduk itu memang belum selesai dan membutuhkan waktu yang lama.
"Tapi ini memang belum rampung, jadi kalau masih ada titik-titik genangan seperti itu berarti masih ada yang belum rampung," ujar dia.
Sebelumnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI menyesalkan sikap warga di Kelurahan Kampung Melayu yang enggan mengungsi meskipun sudah ada peringatan dini.
"Mereka enggan mengungsi karena ingin menjaga barang-barang miliknya. Padahal saat ketinggian air semakin naik itu akan menyulitkan proses evakuasi," kata Kepala Bidang Informatika dan Pengendalian BPBD DKI Edy Junaedi Harahap di Jakarta, Senin.
Sebanyak 5.547 jiwa mengungsi dari banjir Jakarta yang tersebar di 39 lokasi pengungsian.
Banjir telah menyebabkan 305 RT, 98 RW di 42 kelurahan di 21 kecamatan terendam air.
Di kelurahan Cawang Kec Kramat Jati Jakarta Timur banjir yang menggenangi 5 RW dan 1 RT tingginya mencapai 4 meter. Pengungsi mencapai 3.446 jiwa yang tersebar di 9 titik pengungsian.
Lokasi banjir parah berada di Kelurahan Cawang (400 centimeter), Kampung Melayu (100-300 centimeter), Bidara Cina (100-250 centimeter), Kedoya Selatan (100-250 centimeter), Pondok Pinang (100-150 centimeter), Pejaten Timur (100-200 centimeter) dan Bukit Duri (50-200 centimeter).