REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Pengawas Jakarta Animal Aid Network, Pramudya Harzani meminta pemerintah bertindak tegas terkait kondisi Kebon Binatang Surabaya (KBS). Tempat tersebut mendapat sorotan dari dunia internasional terkait kondisinya yang tidak layak bagi kesejahteraan satwa.
"Di akhir tahun 2013 dan di awal tahun 2014, kita dapet gelar baru, punya zoo of death, kebun binatang sadis, macam-macamm," katanya kepada Republika, Rabu (15/1).
Tindakan tegas yang diperlukan berupa penutupan sementara, termasuk untuk memulihkan satwa. Pada tahun 2011, ketika izin konservasi KBS dicabut, seharusnya diiringi dengan penutupan KBS untuk umum. Namun pengelola menurut dia tetap membuka KBS bahkan menarik bayaran. "Kunjungan ke KBS bahkan meningkat di akhir tahun di libur natal tahun baru kemarin," katanya.
Keuntungan yang diperoleh dari tiket masuk seharusnya dipakai untuk menyejahterakan satwa. Bukan hanya itu, apabila tidak ditutup, satwanya juga bisa berbahaya untuk pengunjung. "Solusinya KBS harus diistirahatkan, kalau tidak mau ditutup, ya binatangnya jangan dipamerkan dulu. Cukup lingkungan hijaunya saja," kata dia.