Kamis 16 Jan 2014 00:03 WIB

Wah, Indeks Kebebasan Ekonomi AS Menurun

New York
Foto: Youtube
New York

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Setelah tujuh tahun mengalami penurunan terus-menerus di pemeringkatan, Amerika Serikat akhirnya melorot ke posisi ke-12 dalam 2014 Index of Economic Freedom.

Menurut Russia Today, laporan pemeringkat itu menyebut Amerika Serikat satu-satunya negara yang menunjukkan penurunan yang berkepanjangan.

Melorotnya peringkat itu terutama disebabkan oleh penurunan besar dalam hak milik, kebebasan dari korupsi, dan meningkatkan pengeluaran pemerintah, kata studi ini.

Sejak Presiden Barack Obama pertama kali menjabat pada tahun 2009 biaya pertemuan membahas peraturan pemerintah federal  meningkat lebih dari 60 miliar USD.

Belanja pemerintah sekarang lebih dari 40 persen dari produk domestik bruto. Utang nasional membengkak menjadi lebih dari 100 persen ukuran ekonomi.

Akan tetapi, lanjut RT,  pemerintahan Obama terus menahan laju pembangunan di seluruh sektor ekonomi dengan regulasi, termasuk, keuangan, energi dan kesehatan.

Indeks yang diterbitkan oleh The Wall Street Journal dan sebuah lembaga think tank terkemuka di Washington, The Heritage Foundation, mengevaluasi komitmen negara-negara dalam kebebasan berusaha pada 10 kategori, termasuk kesehatan fiskal, ukuran pemerintah dan hak milik.

Katagori ini diukur dari skor 0 sampai 100. Semakin tinggi papan skor sebuah negara, semakin tinggi pertumbuhan ekonomi, kemakmuran jangka panjang dan kemajuan sosialnya

AS mencetak skor 75,5. Sebagai perbandingan, di puncak atas diduduki Hong Kong dengan skor 90,1, diikuti oleh Singapura, Australia, Swiss dan Selandia Baru.

sumber : RT
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement