REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Seribu orang dilaporkan tewas dalam pertempuran antara Negara Islam Irak dan Levant (ISIL) dengan oposisi FSA Suriah, yang berlangsung selama dua pekan.
Pengamat HAM Suriah yang berbasis di London, Inggris, Rami Abdel Rahman mencatat, sejak awal 2014, 1.069 orang tewas akibat pertempuran sengit kedua pasukan yang sama-sama oposisi itu.
“Jumlah itu termasuk 130 warga sipil. Sekitar 21 dari mereka dieksekusi oleh ISIL di rumah sakit anak-anak di utara kota Aleppo,” kata Rami Abdel Rahman seperti dilansir Reuters, Jumat (17/1).
Ia menyebut, 608 orang yang tewas adalah anggota kelompok pemberontak Suriah dan 312 orang di pihak ISIL. Sementara 19 orang lainnya belum bisa diidentifikasi berasal dari kelompok mana.
Rami mengatakan, korban tewas diperkirakan akan terus bertambah dari kedua pihak. Sangat sulit untuk mendokumentasikan secara akurat berapa jumlah korban yang tewas dalam pertempuran tersebut.
Pascapemimpin ISIL Suriah tewas, kelompok itu mengalami banyak kekalahan. Salah satu kekalahannya saat 47 anggota ISIL dieksekusi di Provinsi Idlib.
Pasukan oposisi terus bergerak maju menguasai Kota Aleppo dan Idlib yang sudah mulai lemah dikuasai ISIL. Sekarang, yang benar-benar menjadi basis pertahanan ISIL semuanya terkonsentrasi di Kota Raqa.